Jakarta — Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Muliaman D Hadad menilai, resilience atau ketahanan bagi setiap sektor jasa keuangan menjadi penting dalam menghadapi gejolak pertumbuhan ekonomi nasional. Hal itu disampaikannya di depan puluhan mahasiswa Unika Atma Jaya kala menjadi pembicara dalam seminar ‘Financial Stability‘.
“Resilience menjadi penting, karena dalam industri keuangan ini merupakan industri yang sangat banyak diatur jadi harus tetap menjaga ketahanannya,” ungkap Muliaman di Kampus Unika Atma Jaya, Jakarta, Rabu, 25 Oktober 2017.
Mantan Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut juga menambahkan, perkembangan ekonomi global juga perlu diantisipasi oleh para pelaku sektor jasa keuangan guna dapat bertahan dan juga bersaing ke taraf internasional.
“Perkembangan ekonomi global yang terjadi hari ini dan politik global tentu berpengaruh dan ditambah kita masih bergantung pada perekonomian Amerika dan China ini perlu diantisipasi,” jelas Muliaman.
Dirinya juga menyebut, sektor jasa keuangan harus memegang teguh tiga pilar stabilitas keuangan yakni konsisten dan stabil dalam bisnis, selalu berinovasi dalam bisnis serta harus bersifat inklusif.
“Saya nilai tiga pilar stabilitas ini perlu dipegang teguh yakni konsisten dan stabil, selalu berinovasi dalam bisnis serta inklusif,” tukas Muliaman. (*)
Editor: Paulus Yoga