Jakarta – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) (RNI) optimis dapat mengelola aset sebesar Rp 16 triliun hingga tahun 2020 mendatang. Direktur Utama RNI B. Didik Prasetyo mengungkapkan, pihaknya akan terus menggenjot optimalisasi asetnya guna mencapai target tersebut.
“Hingga tahun 2020 bayangan saya RNI aset capai Rp 15 triliun hingga Rp 16 triliun, karena itu kita terus optimalisasi aset yang kita miliki,” ungkap Didik di Gedung RNI, Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2017.
Didik menambahkan, pihaknya juga berencana untuk merambah bisnis properti dengan memanfaatkan aset gedung yang dimiliki oleh RNI agar dapat dipergunakan. Hal tersebut guna mencapai target pencapaian aset pada tahun 2020 mendatang.
“Sebenernya bisnis properti lebih memanfaatkan aset perusahaan yang banyak dan strategis. Jadi tidak hanya costly jadi ada income-nya. Jadi kita manfaatkan kantor yang dimiliki anak usaha dan kita optimalkan, karena kita sewakan sebagian,” tambah Didik.
Sebagai informasi, pada 2016 nilai Aset RNI telah mencapai Rp 10,5 triliun, atau mengalami pertumbuhan sekitar 53 persen dibandingkan tahun 2015 yang tercatat hanya sebesar Rp 6,8 triliun.
Dari sisi penjualan, pada 2017, perusahaan juga menargetkan angka penjualan sebesar Rp 6,3 triliun, atau meningkat sebesar 25 persen dari 2016 yang sebesar Rp 5,06 triliun.
Penjualan dari sektor Agro, baik industri gula maupun industri perkebunan lainnya, ditargetkan juga meningkat 23 persen menjadi Rp 2,2 triliun pada 2017 ini dari Rp 1,78 triliun pada tahun 2016 lalu.
Sementara penjualan dari sektor non agro industri ditargetkan menembus angka Rp 4,1 triliun pada 2017 atau naik 26 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,28 triliun.(*)