Jakarta – Kementrian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes) menetapkan tiga program unggulan untuk menekan angka kemiskinan di desa. Tiga program tersebut tertuang dalam Indeks Pembangunan Desa (IDM) yang baru diluncurkannya.
Tiga Program Unggulan tersebut adalah Jaring Komunitas Wiradesa (JKWD), Lumbung Ekonomi Desa (LED), dan Lingkar Budaya Desa (LBD). Program Jaring Komunitas Wiradesa, diarahkan kepada penguatan kapabilitas manusia sebagai inti pembangunan desa agar menjadi subyekberdaulat atas pilihan-pilihan yang diambil. Program Lumbung Ekonomi Desa didesain untuk mendorong muncul dan berkembangnya geliat ekonomi yang menempatkan rakyat sebagai pemilik dan partisipan gerakan ekonomi di desa. Dan Lingkar Budaya Desa meurpakan program yang bertujuan untuk mempromosikan pembangunan yang meletakkan partisipasi warga dan komunitas sebagai akar gerakan sosial, ekonomi, budaya dan lain-lain.
Menteri Kemendes, Marwan Jafar mengungkapkan, program unggulan ini akan selalu dijadikan acuan utama dalam merumuskan kegiatan-kegiatan prioritas setiap tahun. Melalui program unggulan ini, diharapkan akan menghasilkan dampak yang terukur bagi peningkatan kemajuan dan kesejahteraan, dan kemandirian masyarakat desa.
Program Unggulan tersebut, menurut Marwan, dikembangkan dengan kerangka kerja yang didasarkan pada penegasan atas fokus dimana upaya pencapaian sasaran pembangunan desa itu ditujukan, yakni fokus pada 15 ribu desa yang ditetapkan berdasar Indeks Desa Membangun. Di dalam fokus 15 ribu desa itu, terdapat 1.138 desa perbatasan, dan kesemuanya ditujukan dapat mencapai target sesuai sasaran dalam RPJMN 2015-2019.
Peluncuran IDM sendiri ditujukan untuk memberikan perspektif yang komperhensif dalam mengatasi persoalan yang muncul di pedesaan salah satunya adalah persoalan kemiskinan yang menyebabkan masyarakat desa hijrah ke kota. “Jika tren urbanisasi ini dibiarkan, maka diperkirakan tahun 2025 nanti sekitar 65 % penduduk Indonesia akan berada di kota,” tutup Marwan. (*) Apriyani Kurniasih