Jakarta–Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno mengungkapkan, beberapa tantangan masih perlu dihadapi oleh pelaku industri pembiayaan (multifinance).
Dirinya menyebut, pada saat ini masih banyak pelaku multifinance yang tidak bisa terlepas dari pembiayaan sektor konsumsi, dirinya menilai pelaku industri harus lebih mengarahkan pembiayaan ke sektor produktif.
“Pembiayaan ini masih banyak yang bergantung di konsumsi. Tantangannya, OJK sudah buka peluangnya terkait produktif namun masih sedikit yang beralih,” ungkap Suwandi pada Seminar Nasional Infobank “Mencari Bisnis Model Baru Industri Multifinance” di Hotel Ayana, Jakarta, Kamis, 14 September 2017.
Dirinya menganggap, selama ini multifinance dikatakan kurang berani dalam membiayai kredit produktif, padahal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membuka peluang multifinance untuk membiayai sektor produktif seperti kredit usaha rakyat (KUR), sektor maritim bahkan kelautan.
Baca juga: Multifinance Masih Dibayangi Tren Kenaikan NPF
Suwandi menilai, keberanian multifinance dalam membiayai kredit produktif akan mendorong multifinance lebih cepat keluar dari zona nyaman pembiayaan konsumen yang selama ini dinikmati.
Selanjutnya Suwandi menjelaskan,
industri multifinance juga dihadapkan pada tantangan menyiapkan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi baik ditengah jaman milenial. Dirinya menyebut, saat ini banyak pekerja di industri multifinance yang tidak bisa bertahan lama menghadapi target tertentu.
“Tantangan SDM sebagian besar terletak pada ketidakmampuan mereka menghadapi tekanan, ditambah jaman milenial saat ini dimana banyak pekerja yang kerja di perusahaan hanya 2 hingga 3 tahun lalu pindah,” jelas Suwandi.
Pihaknya juga berharap, pada masa mendatang para pelaku industri multifinance juga dapat bersaing ditengah persaingan global di mana kepercayaan nasabah menjadi kunci utama keberhasilan industri multifinance. (*)
Editor: Paulus Yoga