Jakarta – Volume penjualan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk pada kuartal I 2017 tak mengalami banyak perubahan di Rp4,071 triliun. Sebelumnya di periode sama tahun lalu posisi volume penjualan capai Rp4,073 triliun.
“Komposisinya penjualan domestik sebesar Rp4,03 triliun dan penjualan ekspor sebesar Rp32,5 miliar. Penjualan domestik tumbuh tipis 0,7 persen,” kata Direktur Utama Indocement Tunggal Prakarsa Christian Kertawijaya ditemui di Wisma Indocement, Jakarta, Senin 19 Juni 2017.
Dengan volume penjualan tersebut, bilang dia, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp3,37 triliun di kuartal I-2017, atau turun 14,1 persen dari posisi periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp3,92 triliun.
Pendapatan yang menurun, lanjut dia, juga berimbas kepada laba Bruto perseroan, dari posisi Rp1,69 triliun di akhir Maret 2016 menjadi Rp1,16 triliun per Maret 2017.
Perseroan berhasil menekan kenaikan beban biaya, meskipun terjadi kenaikan harga batu bara yang memberikan dampak terhadap beban bahan bakar dan listrik menyebabkan penurunan marjin laba Bruto menjadi 35,4 persen.
“Laba usaha untuk tiga bulan pertama tahun ini juga turun 53,8 persen menjadi Rp499,8 miliar, periode sama tahun lalu masih sebesar Rp1,08 triliun. Marjin laba usaha turun jadi 14,8 persen, lebih jauh EBITDA turun 41,8 persen dari Rp1,33 triliun menjadi Rp775 miliar,” terang dia.
Kondisi tersebut membuat total aset perseroan juga mengalami penyusutan 1 persen, dari posisi Rp30,15 triliun menjadi Rp29,84 triliun.
Sementara posisi liabilitas jangka pendek dan panjang Rp2,39 triliun dan Rp812 miliar. Sedangkan ekuitas perseroan mencapai sebesar Rp26,63 triliun. (*)