Jakarta – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dianggap memiliki peran penting untuk mendorong perekonomian nasional. Lewat BUMD, diharapkan dapat terciptanya percepatan dan pemerataan pembangunan ekonomi daerah dan di seluruh Indonesia.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Oesman Sapta Odang mengatakan, untuk meningkatkan peran BUMD terhadap perekonomian nasional, maka setiap manajemen BUMD dan Kepala Daerah, harus terpacu untuk meningkatkan kinerja dan layanan BUMD.
“Kami, DPD sangat mendukung upaya-upaya yang terkait dengan peningkatan ekonomi dan kesejahateraan masyarakat daerah,” ujarnya saat menghadiri kegiatan penghargaan TOP BUMD 2017, di Jakarta, Rabu, 24 Mei 2017.
Dia menilai, dengan adanya kegiatan penghargaan TOP BUMD 2017 ini dapat mendorong BUMD-BUMD untuk dapat lebih berperan dan berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah. Di mana BUMD yang dianggap berperan penting dalam perekonomian daerah akan mendapatkan penghargaan.
“Ini sangat bagus untuk memotivasi peran BUMD dalam pembangunan daerah. Saya mengharapkan perbaikan BUMD dari berbagai aspek. Itu dari segi kultur, sistem, target, kecepatan, dan lain-lain,” ucapnya.
Di tempat yang sama, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Zulkifli Hasan menambahkan, bahwa keberadaan BUMD sangatlah penting untuk penguatan ekonomi daerah, serta berpotensi mengurangi kesenjangan di Indonesia. Dengan begitu perekonomian nasional diharapkan akan ikut terdongkrak.
“BUMD-BUMD ini bisa menimbulkan wirausahawan-wirausahanan baru. Sehingga, tercapailah keseimbangan antara daerah dengan pusat,” paparnya.
Diseleksi dari total 2.000-an BUMD di Indonesia, sebanyak 140 BUMD terbaik, bersaing untuk mendapatkan penghargaan TOP BUMD 2017. Kegiatan ini merupakan sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan yang diberikan kepada BUMD, CEO BUMD, dan Pembina BUMD (Kepala Daerah), yang dinilai berprestasi dan berkinerja yang baik, banyak melakukan improvement, serta berkontribusi tinggi dalam pembangunan, terutama di daerah.
Adapun Kegiatan TOP BUMD ini diselenggarakan oleh majalah BusinessNews Indonesia, bekerjasama dengan Asia Business Research Center, serta beberapa lembaga Tim Penilai seperti SGL Management, PPM Manajemen, PT Sinergi Daya Prima, Dwika Consulting, Melani K Harriman & Associate, PAKEM, Intellectual Business Community, dan Alvara Strategi Indonesia. (*)