Cadangan devisa terus mengalami penurunan karena untuk menstabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya. Rezkiana Nisaputra
Jakarta–Bank Indonesia (BI) mencatat, per Senin (21/9) atau pekan ketiga September 2015, cadangan devisa Indonesia sebesar USD103 miliar.
Angka ini menurun USD2,3 miliar jika dibandingkan dengan posisi cadangan devisa per akhir Agustus 2015 yang sebesar USD105,3 miliar.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 21 September 2015. “Sampai akhir Agustus, cadangan devisa kita USD105,3 miliar. Tapi per hari ini USD103 miliar namun. Itu masih bisa berubah,” ujarnya.
Menurutnya, posisi cadangan devisa sebesar USD103 miliar tersebut masih belum bisa dikatakan sebagai angka yang resmi, karena kata Agus, angka tersebut masih bisa berubah hingga akhir bulan ini. Hal ini sejalan dengan BI yang harus melihat kondisi ekspor hingga akhir September 2015.
“Enggak, maksudnya itu kan hanya penjelasan dan angkanya masih dinamis. Jadi itu kan masih bisa naik turun. Jadi belum angka resmi. Itu belum angka yang fixed. Angka yang resmi adalah USD105,3 miliar yah, itu akhir Agustus,” ujar Agus.
Sebagaimana diketahui, cadangan devisa terus mengalami penurunan karena digunakan untuk menstabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya yang juga sebagai dukungan agar terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan nasional. (*)