Jakarta–PT Bank Syariah Mandiri (BSM) terus menggenjot porsi pembiayaan perumahan (KPR) Syariah tahun ini. Upaya tersebut terlihat dari target pembiayaan KPR Syariah di 2017 yang di patok tumbuh hingga 12 persen.
“Kita tahu developer masih wait and see. Tapi kita optimis 12 persen bisa,” kata
Senior Executive Vice President Retail Banking BSM, Niken Andonowarih saat bincang-bincang dengan wartawan di Jakarta, Rabu, 22 Februari 2017.
Untuk mengejar target tersebut, lanjut Niken, pihaknya masih fokus menggarap rumah kelas menengah ke bawah, atau kategori harga Rp300 jutaan. Hal ini mempertimbangkan pangsa pasar rumah di harga tersebut tergolong masih sangat banyak.
Adapun produk pembiayaan yang diunggulkan BSM yakni Griya BSM dengan fasilitas pembiayaan jangka pendek, menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah tinggal (konsumer), baik baru maupun bekas, di lingkungan developer dengan sistem murabahah.
“Karena segmen kami sendiri sebenarnya kelas menengah ke bawah, ” jelas Niken.
Sekadar informasi, terakhir porsi pembiayaan KPR BSM masih memberikan kontribusi paling besar terhadap total pembiayaan dengan nilai mencapai Rp9,3 triliun sampai dengan Desember 2016.
Saat ditanya terkait program rumah dengan uang muka atau down payment (DP) nol rupiah, Niken hanya menjawab di BSM tidak ada. Namun apapun keputusan regulator ke depan pihak BSM akan mengikuti. “Karena kami bahwasanya tunduk dengan aturan,” jelasnya. (*)
Editor: Paulus Yoga