Dengan coverage ratio sebesar 101%, dan CAR sebesar 20,1% kondisi perbankan Indonesia sangat sehat. Rezkiana Nisaputra
Bandung – Di tengah gejolak perekonomian nasional yang terjadi dan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, Bank Indonesia (BI) menegaskan, bahwa kondisi perbankan Indonesia saat ini masih terbilang kuat dan sehat.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Grup Pengelolaan Relasi BI, Arbonas Hutabarat, di Bandung, 5 September 2015. Menurutnya, secara moderasi perekonomian Indonesia mengalami pelemahan, namun fundamental Indonesia masih baik.
“Hingga Juni 2015 (perbankan) memiliki coverage ratio sebesar 101%, Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 20,1% dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 88,6%. Perbankan kita, kami pastikan sangat sehat,” ujar Arbonas.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, bahwa kondisi perbankan saat ini dengan 1997-1998 silam sangat berbeda. Saat itu LDR Perbankan pernah menembus angka 120%, yang artinya tidak memiliki kelonggaran. Sedangkan saat ini, bank masih memiliki kelonggaran yang cukup.
“Dahulu (1998) LDR bank sampai 120%, artinya cekak. Karena tidak ada kelonggaran, jumlah simpanan uangnya lebih kecil dari kredit,” tutup Arbonas. (*)