Sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia, perbankan digital menjadi salah satu terobosan yang mampu menjawab dan menjadi sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Rezkiana Nisaputra
Jakarta – Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) kembali menyelenggarakan Indonesia Banking Expo (IBEX) pada 9-11 September 2015. Dalam penyelenggaran ini, Perbanas ingin menjadikan IBEX sebagai ajang pertukaran ide antara masyarakat dan pelaku industri dalam mengembangkan perbankan digital dan memperluas akses keuangan masyarakat.
Acara IBEX ini, juga melibatkan regulator seperti Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta lembaga pemerintahan lainnya. Dengan hadirnya para pemangku kepentingan utama dan pelaku industri perbankan, diharapkan akan terjadi pertukaran pemikiran yang memiliki nilai strategis bagi kemajuan perbankan Indonesia dan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Ketua Umum Perbanas Sigit Pramono mengungkapkan, sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia, perbankan digital menjadi salah satu terobosan yang mampu menjawab dan menjadi sarana untuk mencapai tujuan tersebut. Oleh sebab itu, diskusi yang melibatkan para pemangku kepentingan yakni regulator dan pelaku perbankan diharapkan akan menghasilkan terobosan-terobosan bermanfaat untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Menurut Sigit, dalam penyelenggaraan acara ini, Perbanas ingin mengajak masyarakat untuk dapat berkunjung dan terlibat dalam berbagai seminar dan diskusi yang ada di dalam IBEX 2015. Dengan berbagai informasi menarik mengenai perbankan selama penyelenggaraan, masyarakat dapat melihat secara langsung sejarah dan kontribusi perbankan terhadap perekonomian bangsa.
“Dengan hadirnya bank dan lembaga jasa keuangan di IBEX 2015, masyarakat dapat memperoleh berbagai informasi tentang produk dan layanan perbankan dan lembaga jasa keuangan, Diharapkan masyarakat yang hadir di IBEX dapat lebih paham produk dan layanan lembaga jasa keuangan. Berbekal pemahaman tersebut, mereka dapat memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mengembangkan potensi diri,” ujar Sigit di Jakarta, Kamis, 3 September 2015.
Lebih lanjut Sigit menjelaskan dalam event IBEX tahun ini akan diselenggarakan beberapa kegiatan selain seminar dan workshop, antara lain seperti pameran perbankan dan pameran UKM binaan bank anggota Perbanas. “Ini sebagai media yang cukup strategis dalam mengenalkan produk perbankan yang telah mendukung sektor ekonomi di Indonesia dari UKM-UKM dimana perbankan anggota Perbanas selaku pendamping,” tukasnya.
Dalam IBEX kali ini, juga akan diselenggarakan event Banking CIO Forum, Bankers Performance Competition. Semua kegiatan ini sangat perlu dilakukan untuk lebih mengenalkan profile perbankan secara nyata kepada masyarakat sekaligus memberikan penghargaan kepada bankir-bankir professional yang handal di dalam negeri.
Sigit menambahkan ada beberapa tema dalam seminar dan workshop yang mempunyai nilai cukup tinggi dalam pengembangan industri perbankan di Indonesia. Misalnya workshop tentang digital banking sangat penting dalam memahami proses transformasi digital yang mengubah pola pikir nasabah dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Kemudian seminar tentang smart city dan perbankan yang menurutnya penting untuk diketahui peran dan posisi perbankan sebagai bagian ekosistem smart city dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat perkotaan. Lalu seminar tentang keuangan inklusif yang saat ini sedang dikembangkan perbankan ke daerah-daerah dalam rangka mempermudah akses masyarakat pada sistem perbankan.
Seminar dengan tema program sejuta rumah juga sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat luas. Menurutnya ini adalah program pemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya di Indonesia dimana masyarakat diberikan kemudahan dalam memiliki rumah dengan murah dan cepat hanya dengan bunga 5% dan down payment atau uang muka cukup 1%.
“Dari semua yang kita siapkan dalam IBEX ini tentu saja tidak cukup untuk mendapatkan suatu langkah konkrit dalam waktu cepat bagi kita semua pelaku perbankan dalam melakukan perbaikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia,” tutup Sigit. (*)