Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebutkan bahwa jumlah perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini merupakan yang terendah. Darmin menyebutkan, jumlah IPO 2016 terendah dalam tujuh tahun terakhir.
Padahal kata Darmin, sebenarnya pasar modal di Indonesia memiliki peluang yang sangat besar dalam menambah jumlah perusahaan yang melaksanakan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO), mengingat jumlah IPO 2016 masih rendah.
Hal ini seiring tingginya kebutuhan pendanaan perusahaan, yang harus dilakukan untuk ekspansi bisnis.
“Jumlah IPO ada 15 itu terendah selama tujuh tahun terakhir. Sebenarnya kita punya banyak peluang ditengah kekhawatiran ekonomi global,” ujarnya, di Jakarta, Jumat 30 Desember 2016.
Berdasarkan data BEI, hingga 19 Desember 2016 ada 16 perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).
Berikut adalah daftar perusahaan yang go public di tahun 2016 seperti, PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO), PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA), PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI), PT Bank Ganesha Tbk (BGTG), PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR), PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP), PT Duta Inti Daya Tbk (DAYA), PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE), PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA), PT Capital Financial Indonesia Tbk (CASA), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF) (relisting), PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA), PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), dan PT Bintang Oto Global Tbk (BOGA). (*) Dwitya Putra