Berkat Pemberdayaan Holisitik PNM, Usaha Dua Sociopreneur Ini Tumbuh dan Jadi Solusi Lingkungan

Berkat Pemberdayaan Holisitik PNM, Usaha Dua Sociopreneur Ini Tumbuh dan Jadi Solusi Lingkungan

Poin Penting

  • PNM melalui program Mekaar berhasil memberdayakan perempuan dengan pendekatan holistik untuk melahirkan para sociopreneur yang membawa dampak sosial dan lingkungan.
  • Kisah sukses Ema Suranta dan Aan Andasari menjadi contoh nyata: Ema mengolah sampah organik menjadi pupuk dan camilan maggot, sementara Aan mengolah limbah denim menjadi produk fashion kreatif
  • PNM membuktikan bahwa pemberdayaan menyeluruh mampu menciptakan agen perubahan, seiring lebih dari 16 juta nasabah aktif.

Jakarta – PT Permodalan Nasioal Madani (PNM) melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), berhasil meningkatkan pemberdayaan perempuan. Dengan pendekatan holistik berbasis 3 modal yaitu finansial, intelektual, dan sosial, PNM mendorong lahirnya para sociopreneur.

Para sociopreneur ini tidak hanya mengembangkan usaha, tapi melahirkan solusi lingkungan bagi komunitas mereka. Dua di antara banyak nasabah Mekaar yang tumbuh menjadi sociopreneur adalah Ema Suranta dari Cimahi dan Aan Andasari dari Bekasi.

Kedua wanita itu membuktikan bahwa pemberdayaan yang tepat bisa mengubah sampah menjadi berkah, sekaligus menjadikan usaha rumahan sebagai agen perubahan.

Kiprah Ema sebagai sociopreneur berawal dari keresahan terhadap sampah organik rumah tangga. Ia mengajak warga sekitar untuk mengumpulkan limbah dapur, seperti sisa sayur dan buah, untuk kemudian dihancurkan secara alami oleh maggot yang ia budidayakan.

Baca juga: Investasi Sambil Beramal, PNM MI Luncurkan Reksa Dana Pendapatan Tetap

Proses ini menghasilkan pupuk organik berkualitas. Adapun maggot yang tumbuh besar bisa diolah juga menjadi camilan keripik maggot berprotein tinggi. Kedua produk ini dijual kembali sehingga menciptakan perputaran ekonomi lokal yang berkelanjutan.

PNM melihat potensi dan dedikasi Ema sebagai motor perubahan. Melalui pendampingan usaha, pelatihan, dan akses jejaring, PNM mendorong skala usahanya untuk berkembang. PNM juga memfasilitasi keikutsertaan Ema dalam ajang penghargaan wirausaha sosial, di mana ia berhasil mengharumkan nama daerah sekaligus menginspirasi banyak orang tentang dampak positif pengolahan sampah.

Sementara, Aan Andasari fokus pada isu limbah fashion. Setiap tahun, limbah denim meningkat dan sulit terurai. Ia melihat masalah lingkungan itu sebagai peluang. Aan mengolah limbah jeans menjadi tas dan aksesori kreatif. Awalnya ia hanya memasarkan produknya dari mulut ke mulut. Berkat pendampingan PNM, ia belajar pemasaran digital, penataan katalog, hingga manajemen harga.

Tidak hanya itu, PNM memfasilitasi Aan untuk tampil di pameran e-commerce fashion lokal ternama. Ia juga berkolaborasi dengan PNM untuk menghasilkan produk cendera mata Perusahaan, sehingga produknya semakin dikenal pasar yang lebih luas.

“PNM memberi saya akses yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan. Produk dari limbah jeans saya bisa dipamerkan dan diapresiasi banyak orang hebat,” ujar Aan.

Baca juga: Cetak Sejarah! PNM Terbitkan Orange Bonds Pertama di RI, Segini Nilainya

Adapun Sekretaris Perusahaan PNM L. Dodot Patria Ary mengatakan, keberhasilan Ema dan Aan mencerminkan bagaimana pendekatan pemberdayaan menyeluruh dapat melahirkan pelaku usaha berorientasi dampak.

“PNM bukan hanya memberikan modal, tetapi membangun kapasitas dan membuka jalan agar perempuan dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya,” jelasnya, dikutip, Selasa, 2 Desember 2025.

PNM sendiri saat ini memiliki lebih dari 16 juta nasabah aktif. PNM terus mendorong hadirnya sociopreneur perempuan di seluruh Indonesia, yang menggerakkan ekonomi keluarga sekaligus menciptakan perubahan sosial dan lingkungan dari level akar rumput. (*) Ari Astriawan

Related Posts

News Update

Netizen +62