Bank Mandiri Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,08 Persen di Kuartal IV 2025

Bank Mandiri Proyeksikan Ekonomi RI Tumbuh 5,08 Persen di Kuartal IV 2025

Poin Penting

  • Lonjakan belanja masyarakat, peningkatan penjualan ritel, dan naiknya kepercayaan konsumen menjadi motor utama proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2025 sebesar 5,08 persen.
  • Mandiri Spending Index tumbuh kuat dengan kenaikan belanja mingguan rata-rata 36 persen, sementara PMI manufaktur tetap ekspansif di level 53,3.
  • Akselerasi realisasi anggaran hingga Rp934 triliun pada dua bulan terakhir 2025 diperlukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2025 diperkirakan mencapai 5,08 persen, sedikit lebih tinggi dibanding kuartal III yang tercatat sebesar 5,04 persen.

Kepala Riset Makroekonomi dan Pasar Keuangan Bank Mandiri, Dian Ayu Yustina, menyampaikan proyeksi tersebut dalam paparan Macro Economic Outlook Kuartal IV 2025 yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025. 

Dian Ayu, atau yang akrab disapa Diyu, menjelaskan bahwa kenaikan pertumbuhan didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Kuartal keempat pertumbuhan ekonomi mungkin lebih akseleratif, ya mungkin akan tumbuh 5,08 persen di kuartal keempat didorong oleh terutama periode Nataru,” ujarnya.

Baca juga: Gubernur BI Ungkap Tiga Kunci Penggerak Ekonomi Indonesia 2026

Diyu memaparkan bahwa data awal kuartal IV menunjukkan tren positif pada konsumsi. Penjualan ritel tumbuh 4,3 persen pada Oktober, naik dari 3,7 persen pada September. Sementara Indeks Kepercayaan Konsumen Bank Indonesia (BI) meningkat signifikan ke 121,2 pada Oktober dari posisi 115 sebelumnya.

“Beberapa leading indicator untuk konsumsi seperti retail sales itu tumbuh 4,3 persen di bulan Oktober, ini meningkat dibandingkan pertumbuhan 3,7 persen pada bulan September. Lalu yang cukup penting menurut saya adalah kepercayaan konsumen yang beberapa bulan terakhir itu menunjukkan penurunan, tapi pada bulan Oktober kepercayaan konsumen sesuai data Bank Indonesia ini sudah meningkat ke 121,2, cukup naik signifikan dibandingkan posisi di September di 115,” bebernya.

Belanja Masyarakat Meningkat

Kiri ke kanan: Equity Research Mandiri Sekuritas Kresna Hutabarat, Head of Mandiri Institute Andre Simangunsong, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro, Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina, dan Head of Industry & Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani dalam Economic Outlook Q4 2025 pada Rabu (3/12). (Foto: Erman Subekti)
Kiri ke kanan: Equity Research Mandiri Sekuritas Kresna Hutabarat, Head of Mandiri Institute Andre Simangunsong, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro, Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina, dan Head of Industry & Regional Research Bank Mandiri Dendi Ramdani dalam Economic Outlook Q4 2025 pada Rabu (3/12). (Foto: Erman Subekti)

Diyu menambahkan, Mandiri Spending Index (MSI), indikator belanja masyarakat yang dikembangkan Bank Mandiri, mencatat kenaikan signifikan sepanjang Oktober-November. Meski sempat terjadi normalisasi belanja pada pekan keempat November, tren konsumsi diperkirakan kembali meningkat menjelang akhir tahun mengikuti pola musiman libur Nataru.

MSI, lanjutnya, menunjukkan pemulihan yang kuat sejak awal kuartal IV, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan belanja mingguan mencapai 36 persen, lebih tinggi dibanding kuartal III. 

Baca juga: Pemerintah Diskon Tarif Tol hingga Tiket Pesawat untuk Libur Nataru, Ini Daftar Lengkapnya

Adapun pendorong utama belanja konsumen berasal dari pengeluaran mobilitas, aktivitas berbasis pengalaman, serta pembelian barang elektronik, khususnya telepon genggam (HP).

“Kita juga lihat ada peningkatan dari sisi durables, terutama ditopang oleh pembelian elektronik dan juga spesifiknya handphone,” katanya.

Di sisi investasi, Diyu mengatakan, indikator menunjukkan dinamika yang bervariasi. Penjualan semen dan impor barang modal sempat melambat pada Oktober. Namun, aktivitas manufaktur tetap berada di zona ekspansi. Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur naik ke level 53,3, dari 50,4 pada kuartal III 2025.

Perbankan juga memperlihatkan potensi percepatan kredit produktif seiring membaiknya likuiditas. Di sisi lain, neraca perdagangan masih berada pada posisi surplus, meski net export berpotensi turun karena kenaikan musiman impor menjelang akhir tahun.

Belanja Pemerintah Dianggap Krusial

Bank Mandiri menilai bahwa kinerja fiskal akan sangat menentukan arah pertumbuhan kuartal IV. Diyu menegaskan bahwa percepatan realisasi anggaran menjadi faktor krusial untuk menjaga momentum ekonomi.

“Kalau ingin mencapai outlook fiskal APBN, di sisa 2 bulan terakhir 2025 ini, pemerintah perlu merealisasikan belanja sebesar Rp934 triliun, jadi ini akan sangat berkontribusi terhadap peningkatan atau akselerasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat 2025,” imbuhnya.

Baca juga: Menkeu Purbaya Beberkan Biang Kerok Dana Pemda Menganggur

Secara keseluruhan, Bank Mandiri memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2025 tetap berada di kisaran 5–5,1 persen, ditopang konsumsi domestik yang solid serta stabilitas aktivitas manufaktur. (*)

Related Posts

News Update

Netizen +62