Poin Penting
- OVO optimistis transaksi digital terus naik pada 2026, sejalan dengan visi BI untuk mendorong inklusi keuangan hingga di atas 90 persen.
- Tantangan utama ada pada penetrasi QRIS di kota tier 2 dan 3, sehingga OVO menggandeng Grab dan perusahaan logistik untuk memperluas literasi, inklusi, serta menghadirkan solusi QR on delivery.
- Kinerja QRIS OVO tumbuh pesat, dengan 3 juta pengguna UMKM di 800 kota/kabupaten, pertumbuhan transaksi 61 persen yoy.
Jakarta – PT Visionet Internasional (OVO) optimistis tren kenaikan transaksi digital di Tanah Air akan berlanjut pada 2026.
Demikian dikatakan Eddie Martono, Chief Operating Officer OVO dalam acara Catatan Akhir Tahun OVO 2025 di Jakarta, 3 Desember 2025.
“Akan terus kami kejar (transaksi digital) menuju tahun depan. Sehingga, kami positif dan optimis bahwa kami menghadirkan suatu solusi yang memang meng-address masalah yang dihadapi oleh pengguna,” tambah Eddie.
Dia mengaku tetap optimis bisa menjadi mitra keuangan, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ia tidak menampik ada beberapa tantangan yang harus dihadapinya.
Baca juga: Catatan Akhir Tahun OVO: Transaksi QRIS Melonjak 61 Persen hingga Blokir 7.000 Akun Judol
Salah satunya adalah penetrasi sistem pembayaran seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) ke kota/kabupaten tier 2 dan tier 3. Dalam menghadapi hal ini OVO bekerja sama dengan Grab untuk menyebarkan literasi dan inklusi keuangan.
“Sebagai contoh, salah satu yang kami lihat misalnya delivery di kota tier 2 dan tier 3 itu masih banyak yang dilakukan dalam bentuk tunai. Dan di sini, bagaimana kami juga bekerja sama dengan perusahaan logistik untuk bisa menghadirkan QR on delivery,” terangnya.
Eddie yakin pertumbuhan transaksi digital di Indonesia bisa sejalan dengan harapan Bank Indonesia (BI) yang ingin menggenjot literasi maupun inklusi keuangan Tanah Air.
“Pertumbuhan (transaksi) itu akan terus terjaga dan hanya akan meningkat, karena itu juga sejalan dengan visi dari BI dan negara untuk bisa mencapai finansial inklusi di atas 90 persen,” pungkasnya.
Baca juga: BI Gas Pendalaman Pasar Uang dan Valas, Ini Target Transaksi 2030
Pertumbuhan Transaksi Digital OVO
Untuk diketahui, pengguna QRIS milik OVO di kalangan UMKM sudah mencapai 3 juta, di 400 kota dan kabupaten. Jumlah transaksi tumbuh 61 persen secara tahunan. Namun, OVO sendiri tidak menyebutkan secara pasti total transaksi pada 2025 ini.
Disebutkan juga ada kenaikkan penggunaan QRIS dari OVO sampai dengan 35 persen di kalangan UMKM. Tingginya transaksi QRIS dari OVO salah satunya ditopang dari penggunaan dari aplikasi Grab yang merupakan bagian dari ekosistem keuangan mereka. Adapun jumlah transaksinya mencapai 40 juta. (*) Mohammad Adrianto Sukarso










