Jakarta – PT Bank Sinarmas Tbk mengungkapkan strategi memacu kinerja berkelanjutan di 2026. Penguatan fundamental bisnis dan akselerasi digital menjadi dua fokus utama perseroan, untuk meraih pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.
Hal itu dipaparkan dalam Public Expose Bank Sinarmas 2025 yang digelar di Jakarta, Senin, 1 Desember 2025.
Mengacu laporan keuangan konsolidasian per 30 September 2025, Bank Sinarmas membukukan laba sebelum paja konsolidasi sebesar Rp376,1 miliar, atau tumbuh 2,8 persen secara tahunan (year-on- year). Pertumbuhan laba disokong lonjakan pendapatan operasional selain bunga yang tumbuh signifikan sebesar 73,4 persen.
Baca juga: Ekspansi Layanan KPR, Bank Sinarmas Jalin Kemitraan Strategis dengan Xavier Marks
Perseroan pun menutup kuartal III 2025 dengan total aset konsolidasi mencapai Rp55,7 triliun dengan ekuitas sebesar Rp8,7 triliun. Fundamental yang kuat ini menjadi fondasi bagi Bank Sinarmas melakukan ekspansi bisnis.
Dari sisi digitalisasi, Bank Sinarmas terus memperkuat kapabilitas digital, khususnya melalui aplikasi SimobilPlus. Jumlah pengguna aktif SimobiPlus meningkat menjadi 207 ribu, tumbuh 17,03 secara tahunan.
Frenky Tirtowijoyo, Direktur Utama Bank Sinarmas mengatakan, perseroan akan terus menjaga profitabilitas yang berkualitas melalui pendanaan yang sehat dan penyaluran kredit yang prudent.
“Transformasi digital akan terus menjadi fokus utama kami dalam memperkuat daya saing serta menjaga pertumbuhan yang terukur dan berkelanjutan. Nasabah tetap menjadi pusat inovasi kami, dan tata kelola yang disiplin menjadi landasan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” papar Frenky.
Ia melanjutkan, pada 2026 perseroan menetapkan sejumlah prioritas utama, yakni pemulihan portofolio kredit pada segmen korporasi, komersial, dan UMKM dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, meningkatkan pendanaan berbasis CASA untuk efisiensi biaya dana, diversifikasi sumber pendapatan di luar bunga, peningkatan kualitas aset dan pengelolaan NPL yang disiplin dan penguatan infrastruktur digital dan keamanan siber.
Baca juga: Drama Razia Menteri UMKM di Kantor Bank: Uang Bank Itu Bukan Hasil Pampasan “Perang” atau “Warisan” Nabi Sulaiman
Perseroan juga terus memperkuat sinergi dengan ekosistem Sinar Mas Financial Services dalam mengembangkan produk, memperluas layanan, dan menjangkau segmen pasar yang lebih luas.
Salah satu sinergi dilakukan dengan anak usaha, yakni Bank Nano Syariah. Sejak beroperasi sebagai entitas sendiri pada 2024, hingga September 2025 Bank Nano Syariah membukukan kinerja solid. Bank beraset Rp8,8 triliun, membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp139 miliar.
“Bersama Bank Nano Syariah, kami berperan aktif dalam memperluas akses layanan keuangan syariah yang modern dan inklusif bagi masyarakat Indonesia,” lanjut Frenky. (*) Ari Astriawan










