RATU Pede Bisa Kantongi Laba USD14 Juta di Akhir 2025

RATU Pede Bisa Kantongi Laba USD14 Juta di Akhir 2025

Poin Penting

  • RATU menargetkan laba bersih USD14 juta di akhir 2025, dengan realisasi hingga September sudah mencapai USD11,8 juta atau tumbuh 28,4 persen yoy.
  • Kinerja profitabilitas solid: EBITDA naik 4,8 persen menjadi USD23,7 juta, EBITDA margin 57,47 persen, ROA 17,87 persen, dan ROE 25,83 persen.
  • Fundamental tetap kuat meski pendapatan turun 13 persen, ditunjang kenaikan aset menjadi USD66,3 juta, liabilitas turun ke USD20,4 juta, serta penguatan ekuitas pasca IPO.

Jakarta – PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) optimistis laba bersih perseroan hingga akhir tahun ini meningkat menjadi USD14 juta.

Hal tersebut diungkapkkan Direktur RATU, Adrian Hartadi dalam Paparan Publik yang berlangsung di Jakarta, 26 November 2025.

Menurut Adrian, saat ini posisi net profit perseroan telah mencapai USD11,8 juta. Berdasarkan net profit tersebut, dia menyakini akan mampu menutup tahun dengan raihan laba USD14 juta.

Net profit jauh meningkat sampai kita bisa membukukan USD11,8 juta apabila kita di setahunkan mungkin bisa diperkirakan kita bisa menutup tahun ini di sekitar 14 jutaan, kita masih menunggu satu bulan ke depan seperti apa,” tambah Adrian.

Baca juga: Raharja Energi Cepu (RATU) Raih Dana Segar Rp624,46 Miliar usai IPO

Tidak hanya itu, ia memaparkan bahwa dari sisi EBITDA perseroan mengalami kenaikan 4,8 persen year on year (yoy) menjadi USD23,7 juta di kuartal III 2025 dari tahun sebelumnya senilai USD22,6 juta.

Dari sisi rasio EBITDA Margin per September 2025 pun tercatat sangat kuat di posisi 57,47 persen, lebih tinggi dari net profit margin 31,52 persen.

Lalu, rasio Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing 17,87 persen dan 25,83 persen.

Sedangkan pendapatan RATU hingga September 2025 mengalami penurunan 13 persen yoy menjadi USD37,6 juta dari USD43,2 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski demikian, total aset perseroan tetap tumbuh menjadi USD66,3 juta per akhir September 2025. Ini didorong oleh saldo kas yang lebih tinggi dalam aset lancar.

Adapun total liabilitas turun menjadi USD20,4 juta setelah pembayaran pinjaman dan reklasifikasi utang. Di sisi lain, ekuitas mengalami penguatan signifikan menjadi USD45,8 juta utamanya didorong oleh modal yang dikumpulkan dari aksi Initial Public Offering (IPO) pada awal 2025.

Sedangkan raihan laba RATU hingga sembilan bulan pertama tahun 2025 ini juga mengalami peningkatan 28,4 persen secara tahunan menjadi USD11,8 juta dari tahun lalu USD9,2 juta.

Baca juga: Produksi Batu Bara PTBA Tembus 35,90 Ton di Q3 2025, Naik 9 Persen

Terkait besaran dividen payout ratio, RATU telah menetapkan dividen payout ratio tahun ini sebesar sebesar 46 persen dari laba bersih 2025. Ini memang lebih rendah dari tahun 2024 yang tercatat 49,40 persen dari laba bersih.

RATU sendiri telah membagikan dividen tunai sebesar Rp40 per saham pada kuartal II 2025 dari laba bersih tahun buku 2024. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62