Poin Penting
- BPR Intidana membuka kantor cabang ke-8 di Kelapa Gading sebagai langkah ekspansi untuk memperluas jangkauan layanan dan memperkuat kehadiran di kawasan urban.
- Cabang baru mengusung integrasi layanan digital dan tatap muka, memudahkan akses masyarakat terhadap produk simpanan, deposito, dan pembiayaan.
- Kinerja Kuartal III 2025 solid, dengan total aset Rp1,488 triliun, DPK Rp1,095 triliun, penyaluran kredit Rp1,018 triliun, dan KPMM 14,88 persen.
Jakarta – BPR Intidana melakukan ekspansi memperluas pelayanannya dengan membuka kantor cabang ke-8 di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Eddy Setiawan Hertanto, Direktur Bisnis Intidana dengan adanya kantor cabang baru ini pihaknya makin memperluas pelayanan dan menghadirkan solusi finansial yang lebih mudah dijangkau.
“Pembukaan cabang ini sekaligus menjadi bagian dari strategi BPR Intidana untuk memperkuat kehadiran layanan keuangan di kawasan urban,” jelasnya dikutip Eddy.
Dia melanjutkan, ekspansi jaringan ini mencerminkan arah pertumbuhan perusahaan di tengah persaingan industri perbankan mikro yang semakin ketat.
“Dengan hadirnya cabang baru ini, BPR Intidana berharap dapat memperluas jangkauan layanan, meningkatkan efisiensi transaksi, serta memudahkan masyarakat mengakses produk simpanan, deposito, dan pembiayaan dengan pendekatan,” jelasnya.
Baca juga: Sejumlah BPR Ajukan Likuidasi Sukarela, Begini Tanggapan Bos OJK
“Layanan di KC Kelapa Gading juga akan mengintegrasikan pengalaman digital dan tatap muka demi kenyamanan nasabah,” tambahnya.
Lebih dari sekadar ekspansi fisik, pembukaan KC Intidana Kelapa Gading menjadi langkah strategis untuk memperkuat pertumbuhan bisnis ke depan.
Kinerja BPR Intidana
Hingga kuartal III 2025, BPR Intidana mencatat total aset sebesar Rp1,48 triliun. Kepercayaan masyarakat juga tercermin dari dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai Rp1,09 triliun, terdiri dari tabungan Rp32,56 miliar dan deposito Rp1,06 triliun.
Baca juga: OJK Cabut Izin Usaha BPR Nagajayaraya Sentrasentosa, Ini Alasannya
Dari sisi penyaluran dana, kredit yang diberikan tercatat sebesar Rp1,018 triliun kepada non-bank pihak tidak terkait, mempertegas kontribusi Intidana dalam mendukung sektor produktif.
“Dengan pengelolaan yang baik dan permodalan kuat, termasuk rasio KPMM sebesar 14,88 persen, kami optimistis dapat meningkatkan kinerja, menambah titik layanan baru, dan terus menjadi lembaga keuangan yang relevan serta solutif bagi komunitas lokal,” kata Edy. (*)










