Poin Penting
- IHSG dibuka melemah 0,24 persen ke 8.399,71, dengan 153 saham terkoreksi, 222 menguat, dan nilai transaksi awal mencapai Rp399,68 miliar.
- Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG melemah ke 8.350–8.400, didukung sinyal teknikal candlestick shooting star dan Stochastic RSI menuju pivot area.
- Pada perdagangan saham hari ini Phintraco merekomendasikan saham GZCO, WIFI, INKP, BBYB, dan MEDC.
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibuka melemah ke level 8.399,71 atau turun 0,24 persen pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (21/11).
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan pasar saham hari ini, sebanyak 632,28 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 60 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp399,68 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 153 saham terkoreksi, 222 saham menguat, dan 244 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Hari Ini Berpeluang Menguat, Ini Katalis Penggeraknya
Manajemen Phintraco Sekuritas, sebelumnya telah memprediksi bahwa IHSG secara teknikal berpotensi untuk kembali mengalami pelemahan.
“Kami memperkirakan IHSG berpotensi melemah menuju level 8.350-8.400 pada perdagangan Jumat (21/11),” ucap Manajemen Phintraco dalam risetnya di Jakarta, 21 November 2025.
Diketahui, pada pergangan kemarin IHSG ditutup menguat pada level 8.419,91 atau naik 0,15 persen. Secara teknikal, IHSG membentuk candlestick shooting star yang mengindikasikan adanya potensi pembalikan arah tren diiringi dengan Stochastic RSI yang bergerak menuju pivot area.
Perdagangan hari ini juga akan dipengaruhi sentimen domestik. Salah satunya neraca transaksi berjalan Indonesia surplus USD4,0 miliar atau 1,1 persen dari PDB di kuartal III 2025 dari defisit USD2,7 miliar atau 0,8 persen dari PDB di kuartal II 2025.
“Ini merupakan surplus neraca transaksi berjalan pertama sejak kuartal I 2025 dan yang terbesar sejak kuartal III 2022, yang ditopang oleh kenaikan ekspor nonmigas,” imbuhnya.
Sentimen lainnya datang dari transaksi modal dan finansial mencatatkan defisit USD8,1 miliar di kuartal III 2025. Sehingga Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) tercatat defisit USD6,4 miliar di kuartal III 2025 dengan posisi cadangan devisa USD148,7 miliar di September 2025.
Baca juga: Begini Proyeksi Arah Saham BRRC Usai Umumkan Aksi Korporasi
Rekomendasi Saham Hari Ini
Pada perdagangan hari ini Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan beberapa saham yang patut dilirik investor, di antaranya adalah PT PP Gozco Plantations Tbk (GZCO) dan PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).
Ada juga saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). (*)
Editor: Galih Pratama










