Poin Penting
- PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) mencatat pendapatan Rp297,2 miliar atau tumbuh 78 persen yoy, dengan margin kotor 46 persen dan laba bersih Rp11,5 miliar.
- Platform intelijen ancaman berbasis AI ini kini menjadi kontributor utama pendapatan ITSEC, diadopsi oleh sektor keuangan, telekomunikasi, hingga infrastruktur, serta berekspansi ke India, Afrika, dan Timur Tengah.
- ITSEC memperkuat riset AI, memperluas layanan Managed Security dan OT/IoT Security ke berbagai negara.
Jakarta – PT ITSEC Asia Tbk (CYBR), salah satu penyedia layanan keamanan siber mencatatkan pendapatan konsolidasian sebesar Rp297,2 miliar di kuartal III 2025, meningkat 78 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Selama sembilan bulan pertama 2025, perseroan juga mencatatkan margin kotor mencapai 46 persen, didukung efisiensi operasional dan peningkatan kontribusi produk bernilai tambah.
Total liabilitas turun 28 persen, sementara total aset meningkat 24 persen, menghasilkan posisi ekuitas yang lebih kuat senilai Rp316,8 miliar.
Adapun kas dan setara kas naik 105 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp22,9 miliar. Berkat kinerja tersebut, CYBR mencatatkan laba bersih Rp11,5 miliar.
“Pertumbuhan profitabilitas yang terjaga, didorong oleh pelaksanaan strategi yang disiplin serta kesuksesan ekspansi platform Intellibron,” jelas Patrick Dannacher, Presiden Direktur ITSEC Asia.
Baca juga: Pendapatan Trisula International (TRIS) Naik 10 Persen di Q3 2025, Laba Bersih Jadi Segini
Pendorong Utama Pertumbuhan
Patrick menjelaskan, pertumbuhan ITSEC pada kuartal III 2025 didorong oleh kinerja di segmen Managed Security Services, Operational Technology (OT) Security, serta kesuksesan komersial Intellibron, platform intelijen ancaman berbasis kecerdasan buatan yang dikembangkan sepenuhnya oleh tim riset dan pengembangan ITSEC.
“Awalnya dirancang untuk mendukung 60 juta pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia, kini Intellibron menjadi kontributor pendapatan terbesar ITSEC pada tahun 2025 dengan menghadirkan layanan keamanan siber yang skalabel, otomatis, dan prediktif bagi berbagai jenis organisasi,” ujar Dannacher.
Sejak diluncurkan, kata Dannacher, Intellibron telah diadopsi oleh perusahaan di sektor keuangan, telekomunikasi, dan infrastruktur, serta memperluas jangkauannya ke India, Afrika, dan Timur Tengah.
“Intellibron lahir dari inovasi Indonesia dan kini menjadi motor pertumbuhan global kami,” kata Dannacher.
“Ini membuktikan bahwa solusi keamanan siber berstandar internasional dapat dibangun di Indonesia dan dipercaya oleh dunia,” tambahnya.
Baca juga: SSIA Raih Pendapatan Konsolidasi Rp3,31 T di Kuartal III 2025, Ini Penopangnya
Outlook dan Rencana Ekspansi
Bertumpu pada hasil kuartal III 2025, ITSEC Asia memasuki kuartal terakhir 2025 dengan fokus yang jelas pada inovasi dan ekspansi regional.
Perusahaan akan meluncurkan modul-modul Intellibron berbasis kecerdasan buatan untuk memperkuat kemampuan intelijen prediktif dan otomatisasi, memperluas layanan OT dan IoT Security guna melindungi infrastruktur kritikal, serta meningkatkan kapasitas layanan Managed Security di Singapura, Australia, Mauritius, dan Uni Emirat Arab.
“2025 menjadi tahun yang penting bagi ITSEC,” ujar Dannacher. (*)










