Poin Penting
- BPS mencatat jumlah pengangguran pada Agustus 2025 sebesar 7,46 juta orang dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,85 persen, turun dari 4,91 persen pada Agustus 2024.
- TPT menurun baik pada perempuan (4,84 persen) maupun laki-laki (4,85 persen), serta di wilayah perkotaan (5,75 persen) dan pedesaan (3,47 persen).
- Total angkatan kerja mencapai 154 juta orang, naik 1,89 juta orang dari tahun sebelumnya, dengan 146,54 juta orang bekerja, meningkat 1,90 juta orang dari Agustus 2024
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,46 juta orang pada Agustus 2025. Angka ini lebih rendah dibandingkan Agustus 2024 yang sebanyak 7,47 juta orang.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud mengatakan, angka pengangguran tersebut setara dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,85 persen, atau lebih rendah dibandingkan Agustus 2024 yang tercatat sebesar 4,91 persen.
“Terjadi penurunan TPT, diikuti penurunan. Jumlah pengangguran terbuka menjadi 7,46 juta pada Agustus 2025,” kata Edy Mahmud, dalam Rilis BPS, Rabu, 5 November 2025.
Baca juga: Pengangguran Naik Jadi 7,28 Juta Orang, Puan Ingatkan Hal Ini ke Pemerintah
Dia menyampaikan bahwa penurunan TPT tercatat pada kelompok perempuan, yakni sebesar 4,84 persen, turun dari Agustus 2024 yang sebesar 4,92 persen. Sementara itu, TPT laki-laki juga menurun menjadi 4,85 persen, dibandingkan tahun lalu yang sebesar 4,90 persen.
Selain itu, penurunan TPT juga konsisten terjadi baik di wilayah perkotaan maupun pedesaan. Di wilayah perkotaan, TPT tercatat sebesar 5,75 persen, sementara di pedesaan sebesar 3,47 persen.
Baca juga: Lonjakan PHK Naik 32 Persen, DPR Singgung Pemerintah Jangan Cuma Obral Janji
Adapun angkatan kerja Indonesia pada Agustus 2025 tercatat sebanyak 154 juta orang. Angka ini bertambah 1,89 juta orang dibandingkan Agustus 2024.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 146,54 juta orang telah bekerja, atau bertambah 1,90 juta orang dari Agustus 2024.
Sementara itu, jumlah pengangguran mencapai 7,46 juta orang, turun sebesar 4 ribu orang dibandingkan tahun lalu. (*)
Editor: Galih Pratama









