Pendapatan Tembus Rp31,3 T, Laba Bukit Asam (PTBA) Terkerek Segini per September 2025

Pendapatan Tembus Rp31,3 T, Laba Bukit Asam (PTBA) Terkerek Segini per September 2025

Poin Penting

  • PT Bukit Asam (PTBA) membukukan pendapatan Rp31,3 triliun hingga September 2025 dengan laba Rp1,4 triliun meski harga batu bara turun.
  • Di tengah penurunan harga global, PTBA menjaga profitabilitas lewat efisiensi biaya dan optimalisasi pasar domestik yang menyumbang 56% penjualan.
  • Total aset naik 3% menjadi Rp42,8 triliun, dengan realisasi belanja modal Rp3 triliun yang difokuskan pada proyek angkutan Tanjung Enim-Kramasan

Jakarta – PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota holding BUMN pertambangan MIND ID, mencatat pendapatan sebesar Rp31,3 triliun hingga akhir September 2025. Capaian ini tumbuh 2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Berdasarkan hal itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp1,4 triliun hingga September 2025.

Meskipun volume penjualan meningkat 8 persen yoy, kinerja keuangan PTBA terdampak oleh pelemahan harga batu bara global. Harga acuan Newcastle Index turun 22 persen yoy, sementara Indonesia Coal Index (ICI-3) turun 16 persen yoy, yang menyebabkan harga jual rata-rata menurun 6 persen yoy.

Baca juga: Bukit Asam (PTBA) Tunda Akuisisi PLTU PLN di Pelabuhan Ratu, Ini Alasannya

Sedangkan, untuk porsi penjualan hingga akhir September 2025, penjualan domestik tercatat menyumbang 56 persen dari total penjualan PTBA, sementara 44 persen sisanya berasal dari ekspor.

Pada periode ini, lima negara tujuan ekspor terbesar PTBA adalah Bangladesh, India, Filipina, Vietnam, dan Korea Selatan.

Efisiensi Biaya dan Optimalisasi Pasar

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menyampaikan bahwa di tengah penurunan harga batu bara global sepanjang 2025, perseroan tetap mampu menjaga kinerja operasional yang solid serta mempertahankan profitabilitas melalui efisiensi biaya dan optimalisasi portofolio pasar domestik

“Hal ini tecermin dari pertumbuhan volume produksi dan penjualan yang tetap positif, serta realisasi capex yang mendukung keberlanjutan operasi dan proyek logistik strategis,” ucap Arsal dalam keterangan resmi dikutip Minggu, 2 November 2025.

Hingga September 2025, belanja modal (Capital Expenditure/Capex) terealisasi sebesar Rp3,0 triliun, dengan mayoritas digunakan untuk pengembangan angkutan Tanjung Enim–Kramasan.

Dari sisi beban pokok pendapatan terealisasi sebesar Rp27,8 triliun atau naik sebesar 11 persen secara yoy, serta beban umum dan administrasi turut naik sebesar Rp52,4 miliar atau 4 persen, sedangkan untuk beban penjualan turun 1 persen atau sebesar Rp7,1 miliar secara yoy.

Baca juga: Penjualan Batu Bara Bukit Asam Tembus 42,9 Juta Ton di 2024, Tertinggi Sepanjang Sejarah

Adapun, Total aset PTBA per akhir September 2025 mencapai Rp42,8 triliun, naik 3 persen dibandingkan posisi akhir 2024 sebesar Rp41,8 triliun. Namun, saldo kas dan setara kas turun menjadi Rp4,0 triliun dari Rp4,1 triliun pada akhir 2024

Total liabilitas naik dari Rp19,1 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp22,1 triliun, sementara ekuitas turun dari Rp22,6 triliun menjadi Rp20,8 triliun. Secara keseluruhan, total liabilitas dan ekuitas mencapai Rp42,8 triliun, naik 3 persen dari akhir 2024. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62