Poin Penting
- PINTU dan JULO kolaborasi tingkatkan literasi keuangan digital melalui program Pintu Goes to Office, mengedukasi karyawan JULO tentang investasi crypto dan teknologi blockchain.
- Lebih dari 300 karyawan telah mendapat edukasi sejak program ini berjalan, mencerminkan tingginya kebutuhan literasi keuangan di tengah pesatnya pertumbuhan industri fintech Indonesia.
- Sinergi lintas sektor dorong pertumbuhan keuangan berkelanjutan, seiring proyeksi industri fintech mencapai Rp341,1 triliun dan transaksi kripto menembus Rp360,3 triliun sepanjang 2025.
Jakarta – Di tengah pesatnya pertumbuhan industri keuangan digital, PT Pintu Kemana Saja (PINTU) terus memperluas langkah edukasi keuangan bagi masyarakat profesional.
Melalui program “Pintu Goes to Office”, aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia ini berkolaborasi dengan PT Julo Teknologi Finansial (JULO) untuk menggelar sesi literasi bertema investasi crypto dan teknologi blockchain di kantor JULO, Jakarta (29/10).
Senior Vice President Strategy & Business PINTU, Andy Putra, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan PINTU dalam memperkuat literasi keuangan digital.
“Pintu Goes to Office di kantor JULO merupakan program keempat yang kami selenggarakan. Hingga kini, hampir 300 karyawan telah kami edukasi. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa literasi keuangan menjadi kebutuhan nyata di tengah dinamika industri fintech,” ujarnya dikutip 1 November 2025.
Baca juga: Pintu Futures Tambah Dua Fitur Baru, Simak Kegunaannya bagi Trader Derivatif Kripto
Andy menambahkan, kolaborasi dengan JULO menjadi contoh nyata sinergi lintas sektor dalam mempercepat pertumbuhan industri keuangan nasional yang tidak hanya tumbuh secara pesat, tetapi juga berimbang dengan peningkatan pemahaman publik.
Sementara itu, Harri Suhendra, President Director JULO, menyambut positif kolaborasi ini.
“Kami mendukung penuh inisiatif PINTU. Sebagai sesama pelaku fintech, kami percaya literasi keuangan yang kuat adalah fondasi utama dalam menjaga pertumbuhan industri yang sehat dan berkelanjutan,” katanya.
Menurut laporan Mordor Intelligence, industri fintech Indonesia pada 2025 diproyeksikan menembus Rp341,1 triliun. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga mencatat, fintech lending menyalurkan pembiayaan hingga Rp82,59 triliun per Mei 2025, naik 27,93 persen secara tahunan.
Di sisi lain, nilai transaksi aset kripto mencapai Rp360,3 triliun sepanjang Januari–September 2025, menandakan meningkatnya minat masyarakat terhadap instrumen keuangan digital.
Baca juga: Bos OJK Minta Kebijakan Hapus Buku Diperpanjang untuk Pulihkan Kredit Perbankan
Baik PINTU maupun JULO sama-sama menunjukkan performa impresif. Hingga Oktober 2025, PINTU telah diunduh lebih dari 10 juta kali, sementara JULO menorehkan jumlah unduhan serupa dan telah menyalurkan pembiayaan ke lebih dari 3,27 juta nasabah di seluruh Indonesia.
“Kolaborasi ini menjadi langkah strategis kami dalam memperluas jangkauan edukasi crypto di Indonesia. Kami ingin masyarakat tidak hanya melihat peluang keuntungannya, tapi juga memahami risiko di baliknya,” tutup Andy. (*)










