BSI Mantapkan Posisi di Top 10 Bank Syariah Global Berkat Kinerja Berkelanjutan

BSI Mantapkan Posisi di Top 10 Bank Syariah Global Berkat Kinerja Berkelanjutan

Poin Penting

  • Per Agustus 2025, BSI berhasil menembus jajaran 10 besar bank syariah dunia dengan kapitalisasi pasar Rp124,99 triliun—mengungguli sejumlah bank syariah besar di Timur Tengah.
  • Di tengah tekanan industri, BSI tetap mencatat pertumbuhan pendapatan 9 persen hingga kuartal III 2025, menunjukkan ketahanan dan efektivitas strategi bisnis berbasis keberlanjutan.
  • BSI menyalurkan Rp73,16 triliun untuk pembiayaan berkelanjutan (green & sosial), menerapkan digital carbon tracking, dan menurunkan emisi operasional hingga 65.179 ton CO₂e—selaras dengan visi menjadi Top 5 Global Islamic Bank pada 2030.

Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan keuangan yang konsisten dan strategi bisnis yang berorientasi keberlanjutan. Hasilnya, per Agustus 2025 BSI berhasil masuk Top 10 Global Islamic Bank dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp124,99 triliun, menyalip sejumlah bank syariah besar di Timur Tengah.

“BSI ini bank yang masih sangat muda, baru 4,5 tahun, tapi alhamdulillah kami sudah sering disebut sebagai the best medium size bank di Indonesia dan tahun ini berhasil masuk ke Top 10 Global Islamic Bank di dunia,” ujar Senior Vice President Environmental, Social, & Governance (ESG) Group Head BSI, Rima Dwi Permatasari, dalam Forum Diskusi Infobank bertajuk “Green Step for The Future”, di Hotel DoubleTree by Hilton, Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat, 31 Oktober 2025.

Rima mengungkapkan, kinerja BSI hingga kuartal III 2025 menunjukkan pertumbuhan yang solid di tengah tekanan industri perbankan nasional. “Kami baru saja merilis performance kuartal ketiga. Banyak bank mengalami negative growth di sisi pendapatan, tapi untuk BSI kami masih bisa tumbuh 9 persen dan InsyaAllah tetap on track hingga akhir tahun,” ungkapnya.

Baca juga: OJK: Sektor Jasa Keuangan Harus Berperan Aktif Dorong Ekonomi Berkelanjutan

Menurutnya, hal ini mencerminkan bahwa strategi bisnis syariah yang berlandaskan keberlanjutan tidak hanya membawa kebaikan sosial, tetapi juga menjaga profitabilitas.

Ia melanjutkan, BSI kini menyalurkan pembiayaan ke tujuh sektor Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL), dengan total portofolio sustainable financing sebesar Rp73,16 triliun. Dari jumlah itu, Rp15,5 triliun dialokasikan untuk green financing dan Rp57,6 triliun untuk pembiayaan sosial.

Baca juga: Infobank dan Kemenpora Gelar Forum Diskusi “Synergizing Energy, Finance, & Agribusiness for a Greener Future”

“Visi kami untuk 2030 adalah menjadi Top 5 Global Islamic Bank. Karena itu, arah keberlanjutan BSI diselaraskan dengan visi korporasi. Kami tidak menikotomikan antara profitabilitas, kebermanfaatan untuk umat, dan keberlanjutan lingkungan,” tutur Rima.

Dengan pijakan kuat pada prinsip Maqashid Syariah dan tata kelola ESG, BSI menempatkan keberlanjutan sebagai inti pertumbuhan bisnisnya. BSI juga menjadi satu-satunya bank syariah di Indonesia yang menerapkan digital carbon tracking dan aktif menurunkan emisi operasional yang tercatat sebesar 65.179 ton CO₂e pada kuartal III 2025. (*) Ayu Utami

Related Posts

News Update

Netizen +62