Poin Penting
- Bank Sumut memborong dua gelar, yakni Top 20 Financial Institutions Award 2025 untuk kategori bank beraset Rp25–50 triliun dan The Best CFO 2025 untuk Direktur Keuangan & TI, Arieta Aryanti.
- Hingga September 2025, total aset Bank Sumut naik 7,58 persen yoy menjadi Rp47 triliun, DPK tumbuh 9,84 persen menjadi Rp38,8 triliun, dan kredit meningkat 7,05 persen menjadi Rp32,4 triliun. Laba bersih tercatat Rp539 miliar, naik 3,63 persen yoy.
- Bank Sumut menekankan kolaborasi, penguatan tata kelola, serta akselerasi digitalisasi dan SDM untuk menjaga pertumbuhan berkelanjutan dan memperkuat kepercayaan publik.
Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara atau Bank Sumut sukses memboyong dua penghargaan dalam ajang Top 20 Financial Institutions Award 2025 yang digelar The Finance member of Infobank Media Group di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, 28 Oktober 2025.
Adapun, kedua penghargaan tersebut yakni, Top 20 Financial Institutions Awad kategori Bank Beraset Rp25 triliun–Rp50 triliun dengan predikat “Sangat Bagus” dan The Best CFO 2025 yang dianugerahkan kepada Arieta Aryanti selaku Direktur Keuangan dan Teknologi Informasi Bank Sumut.
Arieta Aryanti menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diterima perseroan sebagai buah dari kerja keras dan komitmen seluruh manajemen.
“Penghargaan ini merupakan cerminan atas kerja keras dan komitmen seluruh insan Bank Sumut serta dukungan dewan komisaris, pemegang saham dan seluruh stakeholder,” kata Arieta, kepada Infobanknews, Kamis, 30 Oktober 2025.
Selain itu, kata Arieta, penghargaan ini menjadi pengakuan atas keberhasilan Bank Sumut menjaga kinerja keuangan yang sehat, tata kelola yang baik, serta komitmen untuk terus tumbuh secara berkelanjutan.
Baca juga : Mantap! Fungsi Intermediasi Bank Sumut Solid di Semester I 2025, Tumbuh di Atas Industri
Atas pencapaian ini juga, Bank Sumut berhasil membuktikan bahwa transformasi dan pelbagai inisiatif yang dilakukan perusahaan berjalan ke arah yang tepat dan memberikan hasil positif bagi kinerja perusahaan.
“Kami semakin termotivasi untuk terus meningkatkan kontribusi bagi pembangunan daerah dan memperkuat posisi Bank Sumut sebagai bank pembangunan daerah yang inovatif dan adaptif,” jelasnya.
Tekankan Kolaborasi dan Tata Kelola
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi industri perbankan, Bank Sumut menekankan kolaborasi, konsistensi dan komitmen terhadap visi pertumbuhan berkelanjutan.
Menurut Arieta, Bank Sumut tidak hanya fokus pada peningkatan kinerja keuangan, tetapi juga penguatan tata kelola, manajemen risiko, pengembangan SDM, dan digitalisasi. Khusus transformasi digital dan peningkatan kualitas SDM menjadi prioritas utama.
“Kami memperkuat kompetensi pegawai agar mampu menguasai teknologi dan memahami kebutuhan nasabah di era digital,” bebernya.
Baca juga : BRI Cetak Laba Bersih Rp41,23 Triliun di Kuartal III 2025
Sebab, inovasi layanan digital tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memperluas jangkauan layanan kepada nasabah, baik retail maupun korporasi.
“Kami juga menjunjung tinggi prinsip-prinsip GCG untuk memastikan proses bisnis berjalan transparan, akuntabel, dan sesuai regulasi, sehingga membangun kepercayaan publik dan menjaga keberlanjutan bisnis jangka panjang,” bebernya.
Kinerja Bank Sumut
Di tengah kondisi ekonomi yang menantang, Bank Sumut mampu mencatat kinerja impresif di sepanjang kuartal III 2025. Hal ini terlihat dari total aset mencapai Rp47 triliun, tumbuh 7,58 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari tahun sebelumnya sebesar Rp43,6 triliun.
Raihan aset tersebut sejalan dengan dana pihak ketiga dan kredit Bank Sumut yang konsisten di sembilan bulan tahun pertama tahun 2025. Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Sumut tercatat Rp38,8 triliun, tumbuh 9,84 persen yoydari Rp35,3 triliun. Pun demikian dengan kredit dan pembiayaan mencapai Rp32,4 triliun, tumbuh 7,05 persen ypy, dengan rasio kredit bermasalah (NPL Gross) tetap terjaga di level 2,60 persen.
Berkat kinerja tersebut, laba bersih Bank Sumut hingga September 2025 tercatat Rp539 miliar, tumbuh 3,63 persen yoy ketimbang tahun sebelumnya Rp520 miliar. (*)
Editor: Galih Pratama









