Poin Penting
- BGN menargetkan 82,9 juta penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada akhir 2025, dengan 13.347 dapur aktif dan pertumbuhan 200 unit per hari.
- Fokus BGN tak hanya pada distribusi makanan, tetapi juga memperkuat rantai pasok dan menjaga stabilitas harga bahan pangan.
- Regulasi MBG tengah difinalisasi, dengan Keppres dan Perpres baru yang akan memperkuat koordinasi nasional serta memastikan penyaluran tepat sasaran.
Jakarta – Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan sebanyak 82,9 juta penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada akhir 2025. Saat ini, BGN mencatat 13.347 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur aktif, dengan pertumbuhan rata-rata 200 unit per hari.
Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan, sistem percepatan pembangunan dapur MBG telah berjalan efisien berkat dukungan koordinasi nasional di bawah Kementerian Koordinator Bidang Pangan.
“Kami siap menambah 5.000 hingga 6.000 SPPG di wilayah terpencil. Dengan laju saat ini, target 82,9 juta penerima manfaat masih sangat mungkin tercapai tahun ini,” kata Dadan dalam keterangannya, dikutip Rabu, 29 Oktoberfest 2025.
Ia memastikan, BGN tidak hanya fokus pada penyaluran makanan, tetapi juga memperkuat rantai pasok pangan dan pengawasan mutu. Menurut Dadan, koordinasi antarinstansi akan memastikan ketersediaan bahan pangan tanpa gejolak harga.
“Sampai hari ini tidak ada indikasi kenaikan harga akibat MBG. Semua pihak sudah bekerja sesuai porsinya,” ujarnya.
Baca juga: Cegah Kontaminasi, Dapur MBG Wajib Jauh dari TPA dan Kandang Hewan
Sementara itu, Menko Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa regulasi MBG kini memasuki tahap finalisasi. Keppres Tim Koordinasi MBG akan diterbitkan besok, disusul Perpres Tata Kelola dan Struktur BGN yang ditargetkan selesai minggu depan.
“Setelah tim koordinasi terbentuk, pelaksana harian akan dibentuk di kantor kami untuk memantau jalannya program setiap hari. Kami ingin memastikan 82,9 juta penerima manfaat benar-benar menerima makan bergizi tepat waktu dan tepat sasaran sesuai target,” ungkap menko yang akrab disapa Zulhas.
Zulhas menggambarkan, besarnya dampak ekonomi dari program ini. Jika target tercapai, maka kebutuhan harian bahan baku bisa menyentuh 82,9 juta butir telur, ayam, dan ikan. MBG diyakini akan mendorong produktivitas peternak, nelayan, dan pelaku UMKM pangan di seluruh Indonesia.
Baca juga: BGN Setop 2 Dapur MBG di Bandung Barat usai 502 Siswa Keracunan
Sinergi antara Kemenko Pangan dan BGN diharapkan menjadi tonggak utama keberhasilan MBG sebagai program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto, yang tidak hanya meningkatkan status gizi masyarakat tetapi juga memperkuat kemandirian pangan nasional. (*)
Editor: Yulian Saputra









