Poin Penting
- IHSG turun tipis 0,03% ke level 8.271, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi (ATH) di 8.351 pada sesi I perdagangan.
- Sektor properti dan keuangan memimpin penguatan, sementara sektor teknologi dan bahan baku menjadi penekan utama indeks.
- Nilai transaksi mencapai Rp22,39 triliun, dengan saham ZATA, BUMI, dan LPKR menjadi yang paling aktif diperdagangkan.
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 24 Oktober 2025, ditutup berbalik ke zona merah pada level 8.271,72 atau melemah tipis 0,03 persen dari level 8.274,35.
Padahal, IHSG hingga perdagangan sesi I hari ini masih bergerak hijau dan sempat menyentuh All Time High (ATH) baru di posisi 8.351,05. Namun memasuki sesi II pergerakannya mulai menurun dan berakhir ditutup merah.
Berdasarkan statistik RTI Business, tercatat sebanyak 371 saham terkoreksi, 295 saham menguat, dan 143 saham tetap tidak berubah.
Sebanyak 28,82 miliar saham diperdagangkan dengan 2,36 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi tembus Rp22,39 triliun.
Baca juga: Sektor Properti dan Industri Angkat IHSG ke Level 8.312
Meski begitu, beberapa indeks dalam negeri mampu bergerak positif, dengan IDX30 naik 0,22 persen menjadi 434,30 dan Sri-Kehati menguat 1,08 persen menjadi 379,52. Sedangkan, LQ45 flat di 828,10 dan JII melemah 0,55 persen menjadi 573,78.
Kemudian, mayoritas sektor turut melemah, dengan sektor teknologi turun 2,43 persen, sektor bahan baku merosot 1,30 persen, sektor siklikal melemah 1,13 persen, sektor non-siklikal turun 1,11 persen, sektor infrastruktur merosot 0,84 persen, dan sektor energi melemah 0,33 persen.
Baca juga: IHSG Pagi Ini Dibuka Menguat 0,27 Persen ke Level 8.296
Sedangkan, sektor lainnya mengalami penguatan, tecermin dari sektor properti yang naik 3,09 persen, sektor kesehatan meningkat 1,65 persen, sektor industrial menguat 1,34 persen, sektor keuangan naik 0,87 persen, dan sektor transportasi meningkat 0,46 persen.
Top Gainers dan Losers
Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Sedangkan saham top losers adalah PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN), PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG).
Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). (*)
Editor: Yulian Saputra










