Poin Penting
- Realisasi belanja pemerintah pusat hingga September 2025 mencapai Rp1.589,9 triliun atau 59,7% dari target APBN, turun 1,6% secara tahunan.
- Pemerintah akan mempercepat belanja Rp1.292,7 triliun di kuartal IV untuk menjaga daya beli, kesejahteraan, dan pertumbuhan ekonomi.
- Belanja negara total Rp2.234,8 triliun, dengan transfer ke daerah (TKD) Rp644,9 triliun yang tumbuh 1,5% yoy.
Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi belanja pemerintah pusat hingga September 2025 mencapai Rp1.589,9 triliun atau 59,7 persen dari outlook APBN 2025 senilai Rp2.663,4 triliun. Angka tersebut turun 1,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah akan mempercepat belanja pada tiga bulan terakhir tahun ini.
Baca juga: Rosan Tegaskan Himbara Tak Asal Serap Dana Rp200 Triliun dari Pemerintah
Menurutnya, sekitar Rp1.292,7 triliun perlu dibelanjakan agar target APBN tercapai. Belanja tersebut diharapkan mampu menjaga daya beli, kesejahteraan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi.
“Kita juga note bahwa ini kan angka akhir September, berarti tahun 2025 ini tinggal tiga bulan, Oktober, November, Desember di tiga bulan terakhir kita melihat perlunya belanja dan ini pelu percepatan sekitar Rp1.292,7 triliun,” ujar Suahasil dalam APBN Kita, Selasa, 14 Oktober 2025.
Rincian Realisasi Belanja
Suahasil merinci, realisasi tersebut terdiri dari realisasi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp800,9 triliun atau 62,8 persen dari outlook APBN 2025. Anggaran ini dimanfaatkan untuk menjaga daya beli masyarakat melalui program Bansos, serta pelaksanaan program prioritas pemerintah.
“Kita lihat outlook yang kita perkirakan, maka masih ada Rp475 triliun yang dibelanjakan di kuartal IV 2025, ini juga kita dorong kementerian/lembaga mempercepat belanja dengan tetap memperhatikan seluruh tata kelola dan efisiensi dari kegiatan,” ucapnya.
Baca juga: Purbaya Lapor APBN Alami Defisit Rp371,5 Triliun per September 2025
Sementara itu, belanja non-K/L sudah terealisasi mencapai Rp789 triliun atau 56,8 persen dari outlook APBN 2025 yang digunakan untuk pembayaran manfaat pensiun dan subsidi tepat waktu.
Belanja Negara Masih Terkontraksi
Adapun secara keseluruhan, belanja negara hingga September 2025 mencapai Rp2.234,8 triliun atau 63,4, terkontraksi 0,8 persen yoy. Suahasil menambahkan, dari belanja negara itu untuk transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp644,9 triliun atau 74,6 persen dari outlook APBN 2025, tumbuh 1,5 persen yoy. (*)
Editor: Yulian Saputra









