Allianz Ungkap Hanya 2,72 Persen Masyarakat RI Punya Produk Asuransi

Allianz Ungkap Hanya 2,72 Persen Masyarakat RI Punya Produk Asuransi

Poin Penting

  • Tingkat literasi asuransi di Indonesia masih rendah, hanya sekitar 45 persen masyarakat yang memahami, namun hanya 2,72 persen yang benar-benar memiliki produk asuransi
  • Potensi besar dari sektor UMKM, di mana 53 persen dari 60 juta pelaku usaha belum memiliki perlindungan asuransi, padahal UMKM menyumbang 61 persen PDB nasional
  • Allianz menekankan pentingnya literasi dan kesadaran asuransi, agar masyarakat melihat asuransi sebagai kebutuhan untuk mitigasi risiko.

Jakarta – Allianz Utama Indonesia membeberkan tingkat literasi masyarakat Indonesia terkait dengan asuransi masih sekira 45 persen dari jumlah penduduk secara keseluruhan.

Director and Chief Technical Officer Allianz Utama Indonesia, Ignatius Hendrawan, menyebut dari data tersebut, kenyataannya hanya 2,72 persen masyarakat yang memiliki produk asuransi.

“Artinya mungkin dari sekitar 45 persen tersebut, mungkin hanya kurang dari 10 persen yang membeli produk asuransi,” ucap Hendrawan dalam Media Workshop di Jakarta, 2 Oktober 2025.

Berdasarkan keadaan tersebut, Hendrawan menilai perusahaan asuransi masih memiliki peluang besar untuk mendorong peningkatan literasi asuransi di masyarakat. 

Baca juga: Danantara Bakal Ciutkan Jumlah Asuransi dari 15 Jadi 3 Perusahaan

“Kita sebagai pelaku usaha bisa memberikan peningkatan literasi karena memang dalam konteks asuransi, belum banyak masyarakat yang mendapat pemahaman mengenai kegunaan dari asuransi,” imbuhnya.

Di samping itu, ia juga melihat peluang dari adanya 60 juta pelaku usaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang mana Allianz mencatat bahwa sebanyak 53 persen dari pelaku usahanya tidak memiliki mitigasi asuransi.

Tentunya, dengan pelaku UMKM yang belum mempunyai perlindungan asuransi masih memiliki potensi risiko bisnis, seperti bencana alam yang dapat berdampak pada perekonomian nasional.

Padahal, kurang lebih 60 juta pelaku usaha UMKM itu memberikan kontribusi sebanyak 61 persen dari komposisi Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia.

Baca juga: OJK Pangkas Co-Payment Jadi 5 Persen, Begini Tanggapan AXA Financial Indonesia

Oleh karena itu, Allianz perlu memberikan semacam pemahaman bahwa asuransi merupakan suatu kebutuhan bukan beban biaya, yang mana perlindungan asuransi dapat menjadi suatu rencana untuk melakukan mitigasi risiko.

“Kita perlu memberikan kesadaran kepada masyarakat sehingga selain memang masyarakat dapat memiliki satu usaha untuk mitigasi risiko dapat juga dalam konteks tertentu mengurangi beban pemerintah secara umum dalam menghadapi terjadinya bencana,” tutup Hendrawan. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62