Poin Penting
- Rupiah menguat 0,13 persen ke Rp16.613 per dolar AS pada awal perdagangan 2 Oktober 2025.
- Penguatan dolar dipicu data manufaktur ISM yang kuat, meski data ketenagakerjaan ADP mengecewakan.
- Analis perkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp16.600-Rp16.700 akibat sentimen positif terhadap dolar AS.
Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini, Kamis (2/10). Rupiah dibuka di level Rp16.613 per dolar Amerika Serikat (AS), atau menguat tipis 0,13 persen dibandingkan penutupan kemarin di Rp16.634 per dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong menyebut, rupiah masih akan mengalami pelemahanan terhadap dolar AS yang rebound.
Menurut Lukman, penguatan dolar AS terjadi setelah data indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan hasil yang lebih baik dari perkiraan, meskipun laporan data ketenagakerjaan ADP menunjukkan hasil yang di bawah ekspektasi.
Baca juga: Rupiah Dibuka Melemah di Level Rp16.675 per Dolar AS
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang rebound setelah data manufaktur ISM AS yg lebih kuat dari perkiraan walau data pekerjaan ADP yang mengecewakan,” kata Lukman, Kamis, 2 Oktober 2025.
Lebih lanjut, Lukman menjelaskan bahwa dolar AS juga mendapat dukungan tambahan dari keputusan Mahkamah Agung (MA) AS yang mengizinkan Gubernur Federal Reserve, Lisa Cook, untuk tetap menjabat.
“Dolar juga didukung oleh keputusan MA AS yang mengizinkan gubernur the Fed Lisa Cook untuk tetap menjabat,” pungkasnya.
Baca juga: Rupiah Menguat Tipis ke Rp16.670, Pasar Cemas Risiko Penutupan Pemerintah AS
Lukman pun memperkirakan rupiah akan berada di kisaran Rp16.600 hingga Rp16.700 per dolar AS hari ini.
“Rupiah akan berada di range Rp16.600 hingga Rp16.700 per dolar AS hari ini,” ujar Lukman. (*)
Editor: Yulian Saputra










