Poin Penting
- Penempatan dana Rp200 triliun ke Himbara dinilai memperkuat likuiditas bank dan mendorong perputaran ekonomi.
- Rasio LDR Himbara sudah di atas 90 persen dengan NPL stabil di level 2,28 persen per Juli 2025.
- Dampaknya, pasar uang antarbank lebih aktif, kredit longgar, dan konsumsi masyarakat berpotensi meningkat.
Jakarta – Penempatan dana likuiditas sebesar Rp200 triliun oleh Kementerian Keuangan pada bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dinilai mampu membuat perbankan lebih leluasa dalam mendorong perputaran ekonomi.
“Dengan adanya gelontoran dana ini, bank-bank Himbara akan lebih bisa bernapas. Bank Syariah Indonesia (BSI) juga bisa lebih bernapas,” kata Wakil Ketua BPH Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI, Adiwarman Karim, di sela-sela Pra Ijtima Sanawi X, dikutip laman MUI, Selasa, 30 September 2025.
Menurutnya, dalam konsep ekonomi dan keuangan syariah, uang diibaratkan sebagai air yang harus mengalir. Jika hanya mengendap di satu tempat, maka dapat menimbulkan masalah.
“Dalam ekonomi, perputaran menjadi sangat penting. Itulah sebabnya kita kumpul di Pra Ijtima Sanawi. Kita mau mengeluarkan produk-produk lain yang kita harapkan dapat mendorong perputaran lebih cepat,” jelasnya.
Baca juga: Penempatan Rp200 Triliun ke Bank Dinilai Tekan Risiko Pelemahan Rupiah
Adiwarman yang juga Wakil Komisaris Utama BSI menambahkan, percepatan perputaran uang akan berdampak positif bagi perekonomian.
“Kita terus berharap yang terbaik dengan Rp200 Triliun yang dikeluarkan ini ke bank pemerintah dan BSI Rp10 triliun. Nanti akan kita lihat bagaimana BSI memanfaatkan Rp10 triliun ini untuk memutar ekonomi lebih cepat,” ujarnya.
Ia menegaskan, semakin cepat perputaran ekonomi, maka kondisi perekonomian nasional akan semakin baik. Sebelum program ini diluncurkan, rasio penyaluran kredit atau Loan to Deposit Ratio (LDR) bank Himbara sudah di atas 90 persen, yang menunjukkan kemampuan perbankan menyalurkan kredit dengan baik.
Sementara itu, angka kredit macet atau Non Performing Loans (NPL) per Juli 2025 stabil di angka 2,28 persen.
“Dampak berikutnya adalah pasar uang antar bank akan jalan tuh. Nah, dampak placement bank akan jalan. Sehingga insyaallah perputaran ekonomi semakin cepat,” sambungnya.
Baca juga: JTrust Bank Berharap Dana Segar Rp200 Triliun Bisa Ditempatkan di Bank Swasta
Selain itu, dampak yang bakal terlihat melalui BSI adalah ketersediaan likuiditas sehingga bank lebih longgar memberikan pembiayaan.
Misalnya, konsumen akan membeli motor, mobil, hingga perabotan rumah tangga. Jika indeksnya sudah naik, maka kepercayaan konsumen akan naik yang membuat konsumen percaya diri untuk lanjut.
“Insyaallah kemarin LDR 90 persen sudah bisa bernapas. Sehingga bank-bank lain yang tidak dapat kucuran akan merasakan dampaknya melalui pasar uang antar bank dan penempatan antar bank,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra









