Poin Penting
- Rupiah dibuka menguat 0,56 persen ke level Rp16.645 per dolar AS dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.738
- Potensi penguatan rupiah didorong koreksi dolar AS usai data inflasi AS sesuai perkiraan, membuka peluang pemangkasan suku bunga The Fed
- Indeks dolar AS (DXY) turut tertekan karena revisi turun sentimen konsumen, sehingga rupiah diproyeksikan bergerak di kisaran Rp16.650–Rp16.750 per dolar AS hari ini.
Jakarta – Nilai tukar rupiah menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (29/9/2025). Rupiah dibuka pada level Rp16.645 per dolar Amerika Serikat (AS), atau menguat 0,56 persen dibandingkan penutupan Jumat pekan lalu di Rp16.738 per dolar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang mengalami koreksi, setelah data inflasi AS yang sesuai dengan perkiraan.
Lukman menjelaskan hal tersebut membuka peluang bagi Federal Reserve (the Fed) untuk kembali memangkas suku bunga acuannya.
Baca juga: Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Mulai Pekan Depan
“Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang terkoreksi setelah data inflasi AS yg sesuai dengan perkiraan, membuka peluang bagi the Fed untuk memangkas suku bunga,” kata Lukman, Senin, 29 September 2025.
Selain itu, indeks dolar AS (DXY) juga mengalami tekanan akibat indeks sentimen konsumen direvisi lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Baca juga: Rupiah Diramal Bisa Tembus ke Level Rp16.800 per Dolar AS, Ini Pemicunya
“Indeks dolar AS juga tertekan oleh sentimen konsumen yang di luar dugaan direvisi lebih rendah,” imbuh Lukman.
Berdasarkan sejumlah sentimen tersebut, rupiah diproyeksikan akan berada di kisaran Rp16.650 hingga Rp16.750 per dolar AS hari ini.
“Rupiah akan berada di range Rp16.650 hingga Rp16.750 per dolar AS hari ini,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama









