Jakarta – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) meyakini pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2025 akan tetap terjaga. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan optimisme tersebut didukung oleh konsumsi dan daya beli yang masih positif dan peran APBN.
“KSSK optimis bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan II akan tetap terjaga. Konsumsi dan daya beli masih positif serta aktivitas dunia usaha yang resilien (tangguh) yang didukung peranan APBN di dalam menjalankan fungsi countercyclical,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK triwulan II 2025, Senin, 28 Juli 2025.
Bendahara negara ini menyebutkan, berbagai stimulus ekonomi telah diluncurkan oleh pemerintah pada kuartal I dan II 2025, serta dorongan dari program strategis dan sektor prioritas pemerintah yang mulai berjalan, sehingga mendukung ekonomi domestik.
Baca juga: KSSK: Stabilitas Keuangan Kuartal II 2025 Terjaga di Tengah Gonjang-ganjing Tarif Trump
“Pemerintah juga memberikan bantalan bantuan sosial untuk masyarakat yang paling rentan dan juga bantuan terhadap sektor yang dianggap rentan dalam situasi yang sangat tidak pasti,” tambahnya.
Di sisi lain, kinerja ekspor mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar USD15,39 miliar secara year-to-date (YtD) per Mei 2025.
Sementara dari sisi moneter, Bank Indonesia (BI) juga menurunkan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate, dan meningkatkan insentif likuiditas makroprudensial untuk mendorong kredit/pembiayaan di sektor prioritas.
Baca juga: Kredit Macet KPR Meningkat, BI dan KSSK Tingkatkan Pengawasan
“Kita juga akan terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kombinasi kebijakan yang ada di dalam domain KSSK, termasuk secara aktif menjajaki potensi kerja sama dari Bank Indoensia baik bilateral maupun multilateral,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra










