Jakarta – Nilai tukar rupiah diproyeksikan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah pelaku pasar cenderung menghindari investasi pada aset berisiko.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong menjelaskan, serangan yang dilakukan oleh Israel terhadap Iran menjadi pemicu utama aksi tersebut.
“Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS setelah serangan Israel terhadap Iran membuat investor menghindari aset berisiko,” ujar Lukman, Jumat, 13 Juni 2025.
Baca juga: Rupiah Fluktuatif Dipengaruhi Optimisme Negosiasi Tarif China-AS
Lukman menyebut rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS hari ini.
“Rupiah akan berada di range Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS hari ini,” tambah Lukman.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, menyatakan bahwa kegelisahan pasar juga dipicu oleh perkembangan kebijakan perdagangan di Amerika Serikat.
Hal itu terjadi setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengirim surat resmi kepada mitra dagang utama dalam satu hingga dua minggu ke depan.
Surat tersebut akan merinci langkah-langkah tarif sepihak yang ditujukan untuk menekan negara-negara agar bersedia membuat perjanjian dagang baru.
“Pengumuman itu muncul menjelang berakhirnya jeda tarif timbal balik selama 90 hari saat ini bulan depan. Pada saat yang sama, Presiden Trump mengklaim bahwa AS telah mencapai kesepakatan besar dengan Tiongkok,” kata Andry.
Baca juga: Rupiah Diproyeksi Melemah Imbas Optimisme Negosiasi Perdagangan AS-China
Dari sisi ekonomi, data harga produsen Amerika Serikat tercatat di bawah ekspektasi, yang menguatkan pandangan bahwa tekanan inflasi akibat tarif belum sepenuhnya terlihat.
Sementara itu, klaim pengangguran awal AS sedikit di atas perkiraan. Klaim pengangguran awal di AS tetap stabil di angka 248.000 pada minggu pertama bulan Juni, tidak berubah dari angka revisi minggu sebelumnya dan menentang ekspektasi pasar untuk penurunan menjadi 240.000.
Di samping itu, indeks dolar AS (DXY) melanjutkan penurunannya, yakni jatuh di bawah 97,8 dan mencapai level terendah sejak 2022, karena ketegangan perdagangan baru dan risiko geopolitik membebani sentimen.
Sehingga, Andry memproyeksikan rupiah akan berada di level Rp16.200 dan Rp16.275 per dolar AS hari ini.
“Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini kemungkinan akan bergerak di kisaran Rp16.200 dan Rp16.275,” tandasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra










