Jakarta – Platform investasi asal Indonesia, Pluang menjadi wealth tech dari Tanah Air yang masuk pasar Asia Tenggara melalui program Strategic Sandbox (StratBox) yang berada di bawah naungan PhiliFintech Innovation Office (PhiliFINNO) dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina.
Pluang mendapatkan izin untuk model penyediaan akses untuk saham fraksional AS di Filipina. Lewat program tersebut, investor di sana bisa berinvestasi di saham-saham AS dengan modal mulai dari PHP100 setara dengan Rp29.000, dan memberikan eksposur terhadap 30 perusahaan besar yang terdaftar di bursa AS, seperti NVIDIA, Apple, Meta, Amazon, Tesla, dan lainnya.
“Dengan pasar saham AS yang baru saja mencapai rekor tertinggi, ditambah dengan revolusi AI yang mengubah lanskap ekonomi global, kini masyarakat Filipina dapat langsung mengakses peluang investasi di sektor-sektor paling transformatif dunia, seperti AI, energi hijau, bioteknologi, dan lainnya,” ujar Richard Chua, Co-founder Pluang dikutip 6 Juni 2025.
Baca juga: Jurus Pluang Tingkatkan Inklusi Finansial di Indonesia
Dia melanjutkan, produk ini membuka peluang bagi warga Filipina yang sebelumnya masih minim akses ke kanal investasi tradisional untuk mulai membangun kesejahteraan lintas generasi sesuai cara dan gaya berinvestasi mereka sendiri.
Di sisi lain, keikutsertaan Pluang dalam program StratBox di Filipina juga mencerminkan komitmen jangka panjang dalam menjalin kemitraan aktif dengan pemangku kebijakan. Pluang aktif bermitra dengan regulator untuk memperluas akses investasi cross-border alias lintas batas secara bertanggung jawab.
“Posisi Pluang dalam kebijakan publik adalah menjadi mitra strategis bagi regulator, memastikan keseimbangan antara perlindungan investor dan inovasi,” jelas Claudia Kolonas, Co-founder Pluang.
Sementara, Emilio Benito Aquino, Chairperson SEC Filipina menyambut inovasi yang dapat meningkatkan layanan keuangan, memperluas akses, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Ini sejalan dengan misinya untuk menciptakan lingkungan di mana inovasi yang bertanggung jawab dapat terus berkembang.
“Memastikan bahwa manfaat dari teknologi-teknologi baru dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Filipina,” ujarnya Emilio.
Baca juga: CFX Catat Transaksi Derivatif Kripto Tembus Rp24,95 Triliun di Mei 2025
Pluang secara resmi mengajukan proposal untuk masuk ke tahap ruang uji coba, atau biasa dikenal sebagai ‘sandbox’, pada 2024. Dalam fase pengujian ini, akses produk dibatasi untuk 1.000 pengguna dan dikenakan batasan volume transaksi.
Hal tersebut sesuai dengan rekomendasi SEC guna memastikan pemantauan yang keta., kesiapan operasional, dan kendali regulasi, hingga penerapan KYC (Know Your Customers) dan AML (Anti Money Laundering). (*)










