Jakarta – PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) telah menuntaskan proyek pembangunan dan peremajaan jalur pipa migas bawah laut di perairan utara Laut Jawa.
Proyek yang dinamai Pipeline Replace and Renew Project (PRRP) ini mencakup pengerjaan tiga jalur pipa bawah laut yang terletak di dua area berbeda.
General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama menuturkan, di kawasan UNIFOM Area, dua jalur pipa menghubungkan platform UYA dan UA, serta anjungan UA dan UWJ. Sementara itu, jalur pipa platform ESA dan EPRO berada di ECHO Area.
“Total panjang ketiga jalur pipa mencapai 22,06 kilometer. Seluruh pekerjaan dilakukan secara simultan dan telah rampung pada kuartal pertama 2025,” katanya, dikutip Selasa, 3 Juni 2025.
Baca juga: Pertamina Geothermal (PGEO) Sukses Bukukan Kinerja Solid di Awal 2025, Ini Rinciannya
Ia menjelaskan, kedalaman lokasi pemasangan pipa menjadi tantangan tersendiri. Jalur UYA–UA dibangun pada kedalaman antara 26 hingga 27 meter di bawah permukaan laut.
Sementara itu, jalur UA–UWJ berada pada kedalaman 25 hingga 28 meter. Jalur pipa ESA–EPRO berada di kedalaman 36,3 hingga 45,7 meter.
“Ketiga jalur pipa ini kini dalam status telah beroperasi (on stream) dan mengalirkan minyak secara optimal, menjaga kelancaran produksi migas hingga 2.691 barel minyak per hari (BOPD),” ungkapnya.
Baca juga: Proyek Eksplorasi di Laut Natuna Utara, Pertamina Siapkan Pengeboran 2026
Meskipun menghadapi tantangan teknis, PHE ONWJ berhasil menyelesaikan proyek ini berkat koordinasi lintas tim yang solid, kompetensi teknis yang tinggi, serta penerapan prinsip Health, Safety, Security and Environment (HSSE) yang disiplin.
“Proyek pembangunan dan peremajaan pipa bawah laut untuk mendukung sistem transportasi operasi migas lepas pantai ini dapat diselesaikan dengan performa optimal dan tanpa insiden (zero lost time injury/LTI),” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra










