Ada Pesan Penting dari OJK untuk Investor Pasar Modal, Apa Itu?

Ada Pesan Penting dari OJK untuk Investor Pasar Modal, Apa Itu?

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) per Mei 2025 mengalami penguatan sebesar 6,04 persen secara bulanan atau month-to-date (mtd) ke level 7.175.

Hal itu menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia masih menunjukkan ketahanan di tengah meningkatnya tekanan global. Lalu, likuiditas pasar juga relatif terjaga dan partisipasi investor domestik, terutama investor ritel terus meningkat.

Meski demikian, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mencermati adanya peningkatan volatilitas pasar serta tekanan berkelanjutan terhadap arus modal, yang sebagian besar disebabkan oleh global uncertainty.

“Kami juga mencermati bahwa ketegangan perdagangan dan kebijakan tarif antara negara-negara ekonomi besar, khususnya AS dan Tiongkok, telah menimbulkan sentimen risk-off secara global. Hal ini menyebabkan terjadinya arus keluar modal dari negara berkembang, termasuk Indonesia,” ucap Inarno dalam keterangan tertulis di Jakarta, 2 Juni 2025.

Baca juga: Kinerja Pasar Saham RI Menguat Selama Mei 2025, Tertinggi di Kawasan Regional

Dalam periode penuh ketidakpastian, aliran modal global atau investor global terlihat mulai cenderung mengalihkan ke arah aset (portofolio) yang dianggap lebih aman atau aset safe haven. Di mana tercatat secara year to date (ytd) net foreign sell masing tercatat senilai Rp29,4 triliun.

Inarno menambahkan, terkait dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2025 yang tumbuh sebesar 4,87 persen dan kebijakan the Fed untuk menahan suku bunga di kisaran 4,25-4,50 persen, tentunya hal ini dapat memengaruhi volatilitas di pasar saham.

“Mengantisipasi kondisi tersebut, OJK terus memperkuat koordinasi dengan anggota forum KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan), SRO (Self Regulatory Organization), dan pelaku pasar untuk terus menjaga kepercayaan investor dan menjaga stabilitas sistem keuangan, sehingga pasar modal dapat terus menjaga resiliensinya yang cukup baik dan dapat tumbuh secara berkelanjutan,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, OJK juga akan memastikan bahwa investor akan terus mendapatkan informasi yang memadai, dalam rangka pengambilan keputusan investasi.

Baca juga: Bos OJK Beberkan Kondisi Sektor Jasa Keuangan di Tengah Tensi Perang Dagang

Adapun, terkait dengan dampak hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI), baik di April maupun Mei 2025, OJK meyakini bahwa keputusan dari BI merupakan langkah strategis dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan.

Oleh karena itu, OJK bersama dengan BI, Kementerian Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus berkoordinasi, serta bersinergi melalui forum KSSK untuk memastikan bahwa kebijakan-kebijakan yang diambil akan selaras dalam mendukung stabilitas dan pertumbuhan pasar keuangan nasional yang berkelanjutan.

“Kami berharap langkah ini dapat mendukung kepercayaan investor dan pelaku pasar untuk mendorong pertumbuhan di pasar modal Indonesia,” tutupnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62