Jakarta – Tren penjualan kendaraan bermotor nasional terus tertekan di tengah daya beli masyarakat yang makin menyusut. Kondisi ini berimbas ke sejumlah lini bisnis. Salah satunya adalah industri asuransi kendaraan bermotor.
Hal tersebut disadari betul oleh Wisnu Kusumawardhana selaku Marketing Retail & Digital Business Director Asuransi Astra.
“Asuransi (mobil) pasti mengikuti penjualan kendaraan bermotornya. Jadi, kalau mobilnya turun, sudah pasti asuransinya juga turun,” kata Wisnu di sela-sela acara Media Gathering Garda Oto 30th Anniversary di Jakarta, Selasa, 27 Mei 2025.
Baca juga: Ma’ruf Amin Soroti Tantangan Regulasi dalam Akselerasi Industri Asuransi Syariah
Di tengah tren penjualan otomotif yang turun, Wisnu tetap optimistis perseroan mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis di tahun ini. Sejumlah strategi pun telah disiapkan. Salah satunya berinovasi melakukan diversifikasi produk.
“Mau tidak mau kita harus punya produk lain selain asuransi kendaraan bermotor. Produk ini jadi pelengkap atau tambahan dari kendaraan motor, di tengah kondisi market otomotif yang lagi turun,” jelas Wisnu.
Tak sekadar produk, kata Wisnu, pihaknya juga memperkenalkan inovasi layanan terbaru, yakni Virtual Survey.
Virtual Survey merupakan fitur terbaru dalam aplikasi myGarda yang memungkinkan pelanggan untuk dapat melakukan survei kendaraan secara daring melalui video call dengan dibantu surveyor.
“Virtual Survey membuat survei kendaraan dapat dilakukan di manapun. Klaim pun tanpa harus ke kantor,” jelas Wisnu.
Baca juga: Begini Cara Indonesia Re Tekan Defisit Neraca Pembayaran Asuransi
Kuasai Pangsa Pasar
Wisnu berharap, dengan terus meningkatkan layanan dan menghadirkan produk inovatif, Asuransi Astra lewat bisnis Garda Oto tetap mampu mempertahankan posisi sebagai market leader di industri asuransi kendaraan bermotor.
“Tahun 2024 kita menguasai 18 persen market share asuransi kendaraan bermotor. Kita berharap tahun ini tetap tumbuh, bisa di atas 18 persen,” harapnya.
Sebagai informasi tambahan, Asuransi Astra mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp7,09 triliun sepanjang 2024 lalu. Jumlah ini tumbuh 16,59 persen dibandingkan periode sebelumnya Rp6,78 triliun. (*)










