Jakarta – Rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat sentimen positif di pasar keuangan yang dipengaruhi oleh negosiasi tarif antara China dan AS.
“Kabar baik dari hasil negosiasi tarif AS dan China masih memberikan sentimen positif ke pasar keuangan. Optimisme untuk negosiasi tarif dengan negara lainnya,” kata pengamat pasar uang dan Direktur Doo Financial Futures Ariston Tjendra, Rabu, 14 Mei 2025.
Baca juga: Rupiah Diprediksi Masih Tertekan dalam Jangka Pendek, Ini Pemicunya
Di sisi lain, tambah Ariston, tarif impor dari Indonesia yang tinggi masih menjadi beban untuk ekonomi domestik.
Di samping itu, data Inflasi Konsumen AS pada April 2025 menunjukkan hasil di bawah ekspektasi membantu menekan penguatan dolar AS yang terjadi beberapa hari terakhir ini.
“Data inflasi yang masih dalam ekspektasi ini tidak akan memicu the Fed untuk menaikan suku bunga acuannya,” jelas Ariston.
Baca juga: Rupiah Diproyeksi Fluktuatif Dipengaruhi Faktor Global dan Domestik
Ariston memproyeksikan rupiah akan menguat di kisaran Rp16.450 per dolar AS hari ini.
“Potensi penguatan rupiah ke arah Rp16.450 per dolar AS, dengan potensi pelemahan ke arah Rp16.550 hari ini,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra










