Jabodetabek Diterjang Banjir, Klaim Asuransi Bakal Melonjak?

Jabodetabek Diterjang Banjir, Klaim Asuransi Bakal Melonjak?

Jakarta – Industri asuransi umum masih menunggu laporan klaim akibat musibah banjir yang melanda Jabodetabek dan wilayah lainnya. Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menyatakan bahwa sejauh ini belum ada kepastian mengenai jumlah klaim yang masuk, terutama di lini asuransi properti atau harta benda.

Namun, berdasarkan pemantauan dari berbagai media, dampak banjir kali ini diperkirakan tidak lebih besar dibandingkan banjir sebelumnya.

“Kalau kita lihat banjir amati dari media, memang ada beberapa area yang terkena. Tapi kalau ditaksir, agak sulit, karena objeknya banyak. Ada satu mall yang terdampak, tapi saya belum melihat klaim yang masuk dari sektor industri lainnya,” ujar Budi dalam Konferensi Pers Kinerja AAUI di Jakarta, Rabu (5/3).

Baca juga: PLN Bantu Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Pastikan Kelistrikan Aman

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa wilayah-wilayah industri yang rentan terhadap banjir, seperti Karawang, sejauh ini tidak mengalami dampak signifikan. Bahkan, menurutnya, kelistrikan di beberapa area masih berfungsi, sehingga terlalu dini untuk memprediksi apakah klaim banjir tahun ini akan lebih besar dibandingkan sebelumnya.

“Tadi saya juga di-WA oleh teman-teman dari overseas yang menanyakan apakah banjir kali ini lebih besar dari sebelumnya. Saya bilang belum bisa diprediksi, tapi kalau melihat dari media, harusnya tidak lebih besar,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik dan Riset, Trinita Situmeang, menyoroti bahwa dampak banjir tidak hanya berpengaruh pada asuransi harta benda, tetapi juga lini bisnis lainnya, seperti asuransi kendaraan bermotor dan proyek konstruksi.

“Yang terpengaruh banjir ini bukan hanya asuransi harta benda, tapi juga kendaraan bermotor dan beberapa proyek konstruksi. Konstruksi pasti tidak bisa berjalan kalau terendam,” ungkapnya.

Baca juga: Regulasi Baru OJK Dinantikan, Klaim Asuransi Jiwa 2024 Tembus Rp160 Triliun

Mengenai total klaim yang akan diajukan ke industri asuransi, AAUI masih menunggu laporan resmi dari para anggotanya.

“Secara asosiasi, kita akan meminta setiap anggota untuk melaporkan bagaimana eksposur mereka terhadap banjir ini dalam beberapa hari ke depan,” tutupnya. (*) Alfi Salima Puteri

Related Posts

News Update

Netizen +62