Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menyalurkan fasilitas kredit modal kerja ekspor sebesar Rp300 miliar kepada PT Bio Farma (Persero). Fasilitas ini diberikan melalui program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
Direktur Pelaksana Bisnis LPEI, Anton Herdianto mengatakan, perjanjian kredit LPEI dengan Bio Farma merupakan wujud nyata peningkatan kemandirian industri farmasi Indonesia melalui PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
Dengan penandatanganan perjanjian kredit ini, LPEI dan PT Bio Farma (Persero) menciptakan sinergi yang lebih kuat dalam pengembangan industri farmasi di Indonesia, serta meningkatkan daya saing produk-produk farmasi Indonesia di pasar global.
“Program PKE merupakan wujud negara hadir untuk mendorong ekspor nasional dan merupakan bentuk diplomasi ekonomi Indonesia ke mancanegara secara terukur, bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri lokal agar dapat bersaing dengan negara-negara lain sehingga ekspor Indonesia bisa meningkat,” katanya, dikutip Rabu, 11 Desember 2024.
Baca juga : Cara LPEI Dorong Pertumbuhan Ekspor Tumbuhan Superfood Kelor
Diketahui, Data Kementerian Perindustrian menunjukkan, nilai ekspor industri farmasi dan obat bahan alam Indonesia sepanjang Januari hingga September 2024 mencapai USD639,42 juta atau Rp9,9 triliun.
Dukungan untuk Industri Farmasi
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya mengatakan bahwa sebagai produsen vaksin terbesar di Indonesia, Bio Farma berkomitmen untuk memproduksi vaksin berkualitas tinggi, dan berkontribusi pada ketahanan kesehatan nasional serta mendukung program imunisasi nasional.
Bio Farma saat ini merupakan pemain global dengan menempati posisi ke 9 berdasarkan WHO global vaccine market report 2023, saat ini telah mendistribusikan vaksin ke lebih dari 160 negara di dunia. Sebagai supplier vaksin terbesar ke 5 melalui badan Kesehatan dunia (WHO).
“Bio Farma memiliki kapasitas produksi 3,1 miliar dosis per tahun, dengan sekitar 52 persen dari total produksi kami diekspor. Ini menunjukkan bahwa Bio Farma tidak hanya berfokus pada pasar domestik, tetapi juga berkomitmen untuk memenuhi permintaan internasional,” kata Shadiq.
Baca juga : Begini Cara LPEI Dukung Ekspansi Richeese Factory di Malaysia
Total dana PKE sebesar Rp8,7 triliun telah disalurkan LPEI untuk delapan progam PKE yang sedang berjalan, yaitu PKE Penerbangan, PKE Kawasan, PKE Pariwisata Mandalika, PKE Trade Finance, PKE UKM, PKE Alat Transportasi, PKE Destinasi Pariwisata Super Prioritas dan PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.
Akumulasi disbursement PKE sejak diterbitkannya Keputusan Menteri Keuangan (KMK) sampai dengan 30 November 2024 adalah sebesar Rp19,9 triliun dengan jumlah pelaku usaha yang memanfaatkan sebanyak 231 pelaku usaha.
Adapun total new disbursement tahun 2024 per 30 November 2024 mencapai sebesar Rp 6,6 triliun atau 121 persen dari target Rp5,5 triliun. (*)
Editor: Yulian Saputra