Jakarta – Bank Muamalat Indonesia (Bank Muamalat) akan melakukan perombakan direksi dan komisaris. Ada kabar, Riawan Amin, yang pada periode 1999-2009, akan comeback menjadi direktur utama kembali di Bank Mualamat.
Dikabarkan, Riawan Amin akan menggantikan posisi Herry Syafril sebagai direktur utama. Bahkan, nama Riawan Amin pun oleh pemegang saham pengendali (PSP) sempat dikonsultasikan dengan 15 pihak-pihak terkait, termasuk ke pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun sumber Infobank, menyebut nama lain yang akan duduk sebagai Direktur Utama Bank Muamalat. Nama itu tak asing di dunia perbankan syariah. Nama lain itu, disebut mengalahkan beberapa nama kandidat yang dijaring oleh head hunter ternama yang biasa dipakai oleh Kementrian BUMN dalam menjaring direksi.
Baca juga: Pembiayaan Emas Bank Muamalat Meroket 191 Persen di Agustus 2024
Sumber Infobank menyebut, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Rabu, 11 Desember 2024, jam 09.30-12.00 ini di kantor Bank Muamalat, akan merombak susunan direksi dan komisaris.
Nama Riawan Amin tidak ada dalam daftar skenario RUPSLB, meski disebut-sebut mendapat sokongan dari “orang kuat” dari tim ekonomi dari pemerintah. Namun domain penentuan direksi dan komisaris merupakan kewenangan PSP dalam hal ini BPKH.
Diskenariokan Direktur Utama Bank Muamalat adalah Imam Teguh Saptono, mantan Direktur Utama BNI Syariah dan mantan wakil ketua Badan Wakaf Indonesia. Imam Teguh Saptono akan didampingi oleh kolega lamanya di BNI Syariah, Kukuh Rahardjo yang sekarang masih menjabat direktur utama Bank NTB Syariah. Kukuh akan memegang direktur bisnis di Bank Muamalat dan Karno sebagai direktur kepatuhan.
Pada tahap awal baru tiga direksi yang akan disahkan dalam RUPSLB. Sementara jajaran komisaris terdapat nama-nama, Sapto Amal Damandari (komisaris independen), Sartono (komisaris independen) dan Andre Mirza Hartawan (pemegang saham minoritas). Nama Sapto yang berlatar belakang dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dinilai mampu mengawasi Bank Muamalat dengan berbagai permasalahnnya.
Pergantian Komisaris dan Direksi
Dalam RUPSLB Bank Muamalat pagi ini juga akan memberhentikan dengan hormat, Amin Said Husni (komisaris independen/plt komisaris utama), Hery Syafril (direktur utama) dan Riksa Prakoso (direktur). Hery Syafril ditetapkan sebagai Direktur Utama Bank Muamalat dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), tanggal 27 Juni 2024.
Rencananya, selain memutuskan merombak direksi dan komisaris, RUPSLB juga akan memutuskan perubahan anggaran dasar, pengesahan asuransi purna jabatan bagi pengurus lama dan baru. Keputusan penting juga menyangkut pengesahan rencana aksi pemulihan (recovery plan) perseroan.
Baca juga: BEI Buka-bukaan soal Nasib Listing Bank Muamalat
Menurut data dari Biro Riset Infobank, Bank Muamalat, per September 2024, asetnya sebesar Bank Muamalat yang merupakan bank syariah tertua di Indonesia mencatatkan aset senilai Rp59,87 triliun pada September 2024, turun 9,56 persen secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp66,2 triliun pada September 2023.
Sementara itu, per September 2024, laba Bank Muamalat merosot 83,69 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp8,5 miliar. Laba turun disebabkan karena menurunnya pendapatan setelah distribusi bagi hasil sebesar 24,66 persen (yoy) menjadi Rp149,49 miliar.
Penyusutan kinerja juga terjadi di sisi intermediasi, di mana pembiayaan Bank Muamalat turun 16,02 persen yoy dari Rp21,7 triliun pada kuartal III 2023 menjadi Rp18,22 triliun pada kuartal III 2024. Selanjutnya, Bank Muamalat mencatat penurunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10,1 persen yoy menjadi Rp43,19 triliun per September 2024 dari sebelumnya Rp48,05 triliun. (*)