Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan laporan keuangan per September 2024, dikutip Jumat, 15 November 2024, bank ini berhasil mencetak pertumbuhan laba yang sangat mengesankan, yakni 22,74 persen secara tahunan (yoy), dari Rp4,79 triliun di September 2023 menjadi Rp5,88 triliun di September 2024.
Peningkatan laba didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih 17,12 persen, yang menguat dari Rp6,62 triliun pada September 2023 menjadi Rp7,76 triliun.
Pendapatan bunga yang lebih tinggi, mencapai Rp8,63 triliun, naik 14,55 persen, menjadi salah satu pendorong utama laba bersih bank yang dipimpin Kazushige Nakajima, Executive Officer dan Country Head ini. Selain itu, terdapat penurunan beban bunga 4,23 persen, dari Rp908,69 miliar menjadi Rp870,24 miliar, yang memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan bunga bersih.
Baca juga: Laba BCA Digital Terbang 532,7 Persen per September 2024, Ini Pendorongnya
Penurunan beban bunga ini menunjukkan efisiensi pengelolaan beban operasional dan suku bunga yang terjaga. Di sisi lain, beban operasional lainnya turun drastis hingga 64,84 persen, dari Rp514,01 miliar menjadi Rp180,75 miliar, yang turut memperkuat kinerja profitabilitas dari kantor cabang bank asing terbesar di Indonesia ini.
Kinerja cemerlang MUFG Bank Cabang Jakarta juga tercermin pada peningkatan net interest margin (NIM), yang naik dari 6,44 persen menjadi 6,75 persen. Peningkatan NIM ini mengindikasikan bahwa bank ini mampu menghasilkan pengembalian yang lebih baik atas asetnya, sekaligus memperkuat posisi MUFG Bank Cabang Jakarta dalam menghadapi kompetisi di industri perbankan.
NIM yang meningkat menunjukkan keberhasilan bank ini dalam memaksimalkan pendapatan dari portofolio aset produktifnya, suatu hal yang juga menjadi penanda kesehatan keuangan bank secara keseluruhan.
Pada segmen kredit, MUFG Bank Cabang Jakarta berhasil mencatatkan pertumbuhan yang luar biasa, mencapai 30,79 persen yoy. Total kredit yang disalurkan mencapai Rp93,06 triliun pada September 2024, jauh melampaui posisi kredit Rp71,15 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan kredit ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri perbankan nasional, yang tumbuh 10,85 persen pada September 2024. Pertumbuhan kredit yang signifikan ini mencerminkan kepercayaan yang tinggi dari nasabah dan kemampuan bank ini dalam mengidentifikasi peluang penyaluran kredit yang tepat dan berpotensi rendah risiko.
Lebih jauh, tingkat kualitas aset MUFG Bank Cabang Jakarta juga sangat terjaga dengan rasio NPL (non performing loan) gross turun dari 0,75 persen menjadi 0,33 persen, yang jauh di bawah batas aman 5 persen. Hal ini menunjukkan bahwa kredit yang disalurkan berada dalam pengawasan dan pengelolaan risiko yang ketat, sehingga menghasilkan rasio kredit bermasalah yang sangat rendah.
NPL net sedikit meningkat dari 0,13 persen menjadi 0,22 persen, namun tetap dalam batas yang sangat aman dan sehat, sejalan dengan penerapan manajemen risiko yang ketat oleh MUFG Bank.
Selain laba dan kredit, beberapa indikator keuangan lainnya juga memperlihatkan performa yang sehat. Return on assets (ROA) bank meningkat dari 4,37 persen menjadi 5,06 persen, menunjukkan efektivitas aset bank dalam menghasilkan laba. Kemudian, return on equity (ROE) juga mengalami peningkatan, dari 5,56 persen menjadi 6,03 persen, mencerminkan nilai yang lebih tinggi bagi pemegang saham.
Baca juga: Laba Standard Chartered Bank Indonesia Terbang 62,75 Persen di September, jadi Rp412 M
Dengan tingkat Capital Adequacy Ratio (CAR) yang terjaga pada level 76,17 persen, MUFG Bank Cabang Jakarta tetap memiliki kapasitas yang kuat untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan. Meskipun CAR sedikit turun dari posisi 81,03 persen pada tahun lalu, rasio ini masih jauh di atas batas minimum yang ditetapkan regulator, yang menjadi indikator keamanan dan kesehatan bank dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Di lain sisi, dana pihak ketiga (DPK) MUFG Bank Cabang Jakarta mencatatkan penurunan 8,26%, menjadi Rp51,95 triliun. Giro dan deposito masing-masing susut 2,34 persen dan 18,60 persen. Meski demikian, bank ini masih mampu menjaga loan to deposit ratio (LDR) pada level yang optimal, dengan peningkatan dari 119,90 persen menjadi 139,37 persen, mencerminkan efektivitas penggunaan dana untuk penyaluran kredit.
Dengan pencapaian laba bersih yang solid, pertumbuhan kredit yang jauh di atas rata-rata industri, serta kualitas aset yang tetap terjaga, MUFG Bank Cabang Jakarta berada pada posisi yang kuat untuk melanjutkan ekspansinya di Indonesia. (*) Ari Nugroho