Jelang Pemilu AS, Trump dan Harris Kompak Klaim Kemenangan

Jelang Pemilu AS, Trump dan Harris Kompak Klaim Kemenangan

Jakarta – Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) memasuki hari terakhir kampanye. Dua kandidat, Donald Trump dari Partai Republik dan Kamala Harris dari Partai Demokrat berlomba meraih simpatisan suara pemilih.

Menariknya, kedua kandidat sama-sama mengklaim kemenangan saat mereka tampil berkampanye di Pennsylvania, pada Senin (4/11), waktu setempat.

Dinukil Reuters, Selasa (5/11), sebuah jajak pendapat pun menunjukan bahwa Trump (78) dan Harris (60) memiliki peluang yang sama untuk memenangkan Pilpres AS. Meski, sang pemenang baru akan diketahui beberapa hari setelah pemungutan suara pada Selasa, (5/11) waktu setempat.

Baik Trump dan Harris mendesak para pendukungnya yang belum memberikan suara mereka untuk hadir pada Hari Pemilihan. Pennsylvania sendiri menjadi negara bagian yang memiliki salah satu suara terbesar dalam Electoral College, di antara tujuh negara bagian yang diperkirakan akan menentukan hasil pemilu.

Negara bagian ini menawarkan bagian suara terbesar di Electoral College di antara tujuh negara bagian yang diperkirakan akan menentukan hasil pemilu.

Baca juga : Akan Merapat ke KUB Bank Jatim, Begini Kinerja Bank NTT di Triwulan III 2024

Sementara itu, di Pittsburgh, Trump tampil di hadapan para pendukungnya dan menyampaikan pesan penutup terakhirnya beberapa jam sebelum Hari Pemilu.

“Kami telah menunggu selama empat tahun untuk hal ini,” kata Trump, yang mengajukan tawaran untuk kembali pada Pemilu tahun 2024 setelah kalah dalam pemilu tahun 2020 dari Biden.

Di sana, Trump mengangkat tema ekonomi dalam pidatonya di Pittsburgh, dengan mengatakan Harris akan membawa kesengsaraan ekonomi jika dia terpilih.

“Kita akan memenangkan negara persemakmuran Pennsylvania, dan ini akan berakhir,” kata Trump, yang kemudian mengumumkan di atas panggung bahwa ia didukung oleh podcaster Joe Rogan.

Sementara itu, di Allentown, Harris meramalkan kemenangan dan berjanji untuk menjadi presiden bagi ‘semua orang Amerika’. 

Baca juga : Pengangkatan 2 Kader Gerindra di Pertamina Dinilai Berpotensi Memicu Konflik Kepentingan

Kemudian, Harris pun mengadakan rapat umum singkat di Pittsburgh, di mana menghadirkan bintang pop Katy Perry untuk tampil di hadapan para pendukungnya.

“Besok adalah hari pemilu dan momentum ada di pihak kita,” kata Harris di Pittsburgh.

“Kami tahu ini saatnya bagi generasi kepemimpinan baru di Amerika. Dan jangan salah, kami akan menang,” katanya yang disambut sorak-sorai antusias.

Tim kampanye Harris mengatakan para sukarelawannya mengetuk ratusan ribu.

Jadwal Pemilu AS

Diketahui, pemungutan suara pemilihan umum (Pemilu) Amerika Serikat (AS) akan berlangsung pada Selasa, 5 November 2024, waktu setempat. Adapun pemungutan suara bakal digelar secara serentak di 50 negara bagian. 

Waktu pemungutan suara sendiri berbeda-beda pada negara bagian. Namun, waktu penghitungan suara Pemilu Amerika bakal serentak dilakukan pada malam hari.

Dinukil Telegraph, jadwal penghitungan suara dijadwalkan pada pukul 7 malam waktu setempat. Namun, lantaran adanya perbedaan waktu, penghitungan suara di Alaska dan Hawaii kemungkinan akan tertinggal.

Sementara itu, proses penghitungan suara bakal berlangsung selama beberapa hari. Lazimnya, prediksi hasil penghitungan cepat (quick qount) diumumkan sejumlah lembaga survey dalam waktu 24 jam. 

Adapun pengumuman resmi bakal diproyeksikan dalam waktu beberapa hari kemudian. Kandidat yang menang akan menjabat di Gedung Putih untuk masa pemerintahan 2024 – 2028. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News