Jakarta – Emas masih belum bergerak pulih menjadi komditas yang layak dikoleksi investor. Pasalnya, harga komoditas ini masih saja tertekan. Harganya terus merosot, bahkan dibawah level support US$1.315.
Kondisi ini dipicu oleh semakin besarnya ekspektasi peningkatan suku bunga AS tahun ini, yang mendorong investor bearish untuk melakukan aksi jual secara besar-besaran.
Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM menilai, kendati komoditas safe haven ini sangat menarik di tengah ketidakpastian, namun imbal hasil logam mulia ini nol. “Emas juga dinilai dalam USD yang menjadikannya sangat sensitif terhadap spekulasi peningkatan suku bunga” urai Lukman.
Menurut Lukman, data Non Farms Payroll (NFP) hari ini akan sangat menentukan arah pergerakan Emas di beberapa pekan mendatang. Apabila data ini baik, lanjutnya, maka harga emas dapat semakin menurun signifikan.
Dari sudut pandang teknikal, Lukman mempekrirkan harga emas akan berada di bawah 20 SMA harian, sedangkan MACD melintas ke bawah. Level support sebelumnya di US$1315 dapat berubah menjadi level resistance dinamis yang mendorong penurunan lebih lanjut menuju US$1285.
“Walaupun faktor teknikal saat ini sangat bearish, NFP yang sangat lemah dapat mematahkan harapan peningkatan suku bunga AS di waktu dekat dan mendukung harga emas” imbuhnya.(*)