Jakarta – Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mencatatkan total transaksi multilateral sebanyak 143.182 lot sepanjang Agustus 2024.
Jumlah tersebut mengalami kenaikan 13,11 persen menjadi 143.182 lot ketimbang 126.586 lot pada Juli 2024. Sedangkan dari sisi notional value, transaksi multilateral pada Agustus 2024 mencapai Rp12,5 triliun, terkoreksi tipis ketimbang Juli 2024 sebesar Rp12,6 triliun
Kontrak berjangka emas mendominasi transaksi multilateral di ICDX. Kontrak GOLDGR mencatatkan transaksi sebanyak 41.372 lot, atau setara 29 persen dari total transaksi multilateral. Sedangkan transaksi GOLDUDMic sebanyak 25.520 lot, atau setara dengan 18 persen.
Baca juga: ICDX Catatkan Volume Transaksi 5,7 Juta Lot di Semester I 2024, Ini Rinciannya
Komoditas emas memang menjadi favorit di bursa komodit. Di Juli 2024, transaksi multilateral di ICDX juga didominasi kontrak GOLDGR dengan transaksi 44.424 lot atau setara 35 persen total transaksi multilateral. Diikuti GOLDUDMic dengan transaksi sebanyak 20.266 lot dengan porsi 16 persen.
Menurut Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama ICDX, besarnya porsi transaksi atas kontrak komoditas emas ini menggambarkan bagaimana pasar melihat emas sebagai komoditas yang menarik. Saat ini, di ICDX telah diperdagangkan berbagai kontrak yang berbasis komoditas emas, baik itu di transaksi multilateral maupun di sistem perdagangan alternatif.
“Dengan jenis kontrak yang beragam ini, pelaku pasar dapat memanfaatkan baik untuk investasi maupun lindung nilai sesuai dengan kebutuhan,” ujar Fajar dalam keterangan resmi, Selasa, 10 September 2024.
Ke depan, kata Fajar, ICDX akan melakukan berbagai upaya strategis untuk meningkatkan transaksi multilateral. Perdagangan berjangka komoditi memang tidak bisa dipisahkan dari transaksi multilateral yang menjadi khitah-nya.
Baca juga: Simak! 10 Saham Top Leaders IHSG dalam Sepekan
“Sebagai bursa, ke depan kami akan terus memberikan layanan prima kepada para pemangku kepentingan untuk mendorong peningkatan transaksi multilateral ini. Selain itu, kami juga akan terus melakukan berbagai inovasi, baik itu menyangkut layanan maupun kontrak-kontrak baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Harapan kami, dengan berbagai upaya tersebut, dapat menjadi stimulus untuk peningkatan transaksi,“ tambahnya.
Sebagai informasi, transaksi multilateral adalah transaksi di mana banyak penjual bertemu banyak pembeli dan tidak saling mengenal (many to many).
Transaksi ini terjadi di dalam bursa, sehingga seluruh transaksinya otomatis terdaftar di bursa. Adapun peran bursa dalam transaksi multilateral ini adalah menyediakan platform perdagangan bagi anggota bursa.
Selama semester I 2024, transaksi multilateral di ICDX mencapai 807.244 lot, dengan notional value sebesar Rp76 triliun. (*) Ari Astriawan