Awal Pekan, IHSG Dibuka Turun Nyaris 1 Persen ke Level 7.238

Awal Pekan, IHSG Dibuka Turun Nyaris 1 Persen ke Level 7.238

Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (5/8) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka pada zona merah ke level 7.238,93 atau turun 0,95 persen dari level 7.308,12. 

Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 814,36 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 26 ribu kali, serta total nilai transaksi mencapai Rp381,34 miliar. 

Kemudian, tercatat terdapat 168 saham terkoreksi, sebanyak 72 saham menguat dan sebanyak 217 saham tetap tidak berubah.

Baca juga: IHSG Berpotensi Melemah Terbatas, Berikut Sentimennya

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat IHSG secara teknikal pada hari ini diprediksi bergerak mixed dalam rentang level 7.230 hingga 7.340. 

“Pada perdagangan Jumat, 2 Agustus 2024, IHSG ditutup turun 0,24 persen atau minus 17,86 poin di level 7.308. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 7.230-7.340,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 5 Agustus 2024.

Adapun sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah pergerakan IHSG yang didorong oleh sentimen global, yakni semakin tingginya optimisme pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed dalam waktu dekat. 

Hal ini tercermin dari indeks sektoral properti dan konsumsi non primer yang memimpin dengan kenaikan masing-masing 2,95 persen dan 2,47 persen. Katalis pemangkasan suku bunga tersebut juga berpengaruh positif terhadap masuknya dana dari investor asing dalam sepekan sebesar Rp2,78 triliun di seluruh pasar ekuitas domestik. 

Namun, dari domestik pelaku pasar mencermati lemahnya daya beli, tercermin dari deflasi secara bulanan pada Juli 2024 yang berkelanjutan, serta kontraksinya aktivitas manufaktur.

Baca juga: Harga Saham TUGU Terbang 7 Hari Beruntun, Ini Pemicunya

Sementara dari mancanegara, Bursa Wall Street dilanda aksi profit taking meskipun data tenaga kerja mendingin di akhir pekan, aksi tersebut dilakukan akibat kekhawatiran pelaku pasar terhadap melemahnya ekonomi Amerika Serikat (AS). 

Di sisi lain, data tenaga kerja periode Juli 2024 yang tercermin dari non farm payroll turun ke level 114 ribu dari posisi bulan sebelumnya sebesar 179 ribu. Sementara, data pengangguran (unemployment rate) naik ke level 4,3 persen. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News