IHSG Berpotensi Melemah Terbatas, Berikut Sentimennya

IHSG Berpotensi Melemah Terbatas, Berikut Sentimennya

Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (5/8) akan berpotensi mengalami pelemahan terbatas dengan level support 7.240 dan level resistance 7.350.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.240 – 7.350,” tulis manajemen dalam market review di Jakarta, 5 Agustus 2024.

Pilarmas menyoroti potensi tersebut dipicu oleh data ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) pada Juli melambat secara signifikan dan tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam hampir tiga tahun.

Baca juga: Investor Pasar Modal Diyakini Tumbuh 10 Persen, Ini Sederet Pendorongnya

Di mana, hal itu meningkatkan kekhawatiran resesi, namun juga menempatkan The Fed pada jalur yang jelas untuk memangkas suku bunga pada September, dengan Non farm payrolls turun dari sebelumnya berada di level 179 ribu menjadi 114 ribu, salah satu angka terendah sejak pandemi. 

Lalu, tingkat pengangguran atau unemployment rate secara tak terduga naik selama empat bulan berturut menjadi 4,3 persen. Sehingga, Pilarmas cukup yakin pemangkasan akan terjadi paling tidak sekali dan masih mempertahankan cut rate sebesar 25 bps. 

“Kami juga berkeyakinan bila The Fed tidak memangkas suku bunganya pada pertemuan bulan September, maka pemangkasan akan dilakukan setelah pemilihan presiden, yaitu pada Desember,” imbuhnya.

Adapun dari domestik, pelaku pasar sedang menanti rilisnya data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2024 yang secara konsensus PDB diprediksi sebesar 3,71 persen secara QoQ sedangkan secara YoY sebesar 5 persen.

Baca juga: Harga Saham Tembus Rp10.000, Bos BCA Tegaskan Tak Ada Rencana Stock Split

Namun Menteri Keuangan, tetap optimis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun ini akan berada di sekitaran level 5 persen.

Optimisme ini didorong oleh konsumsi rumah tangga, investasi, serta kinerja ekspor Indonesia untuk sektor manufaktur dan pertambangan yang diperkirakan akan meningkat pada kuartal II 2024. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News