Jakarta – Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan bahwa negaranya bersedia membuat kesepakatan dengan Hizbullah apabila kelompok tersebut bersedia menarik para pejuangnya dari garis terdepan.
“Jika Hizbullah ingin melakukan kesepakatan dengan kami dan mewujudkan situasi di mana mereka meninggalkan garis perbatasan dan wilayah di balik (Sungai) Litani bersama pasukan mereka, sebagaimana ditetapkan dalam resolusi PBB, kami bersedia melakukannya dengan mereka,” kata Gallant saat mengunjungi pasukan di wilayah Israel utara, dikutip VOA Indonesia, Jumat, 19 Juli 2024.
Baca juga : Menlu Rusia Tuduh AS ‘Kaki Tangan’ Israel, Rutin Pasok Senjata Perang
Meski begitu, dirinya memperingatkan kelompok militan Lebanon itu bahwa Israel dapat meluncurkan serangan baru dengan seketika. Ia menambahkan, kesepakatan itu bisa tercapai terlepas dari situasi di Gaza.
Sebelumnya, Hizbullah mengatakan bakal menghentikan pertempuran melawan Israel jika tercapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Baca juga : Daftar Produk Terafiliasi Israel Populer di RI, Nomor 3 Sering Dipakai Cari Jalan
Sementara itu, Israel telah secara terbuka mendesak implementasi penuh resolusi Dewan Keamanan PBB, yang mengakhiri perang 34 hari antara Israel dan Hizbullah pada tahun 2006.
Dalam resolusi itu, Hizbullah harus menarik pasukan mereka yang berada di bagian utara Sungai Litani, yang terletak lebih dari 20 kilometer di utara perbatasan Lebanon-Israel.
Sejak berkecamuknya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober lalu, serangan udara Israel ke Lebanon telah menewaskan lebih dari 450 orang, yang sebagian besarnya anggota Hizbullah, tapi juga mencakup 90 warga sipil dan nonkombatan. Di sisi Israel, 21 tentara dan 13 warga sipil tewas. (*)
Editor : Galih Pratama