Jakarta – Presiden dan perdana menteri di seluruh dunia menyatakan dukungan mereka terhadap mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan menentang kekerasan politik menyusul upaya pembunuhan terhadap kandidat Partai Republik pada kampanye di Pennsylvania.
Penembakan pada hari Sabtu (13/7) menembus telinga kanan Trump dan menewaskan satu orang. Dua penonton lainnya pun ikut terluka parah. Dinas Rahasia AS mengatakan mereka menembak mati tersangka bernama Thomas Matthew Crooks (20)
Berikut reaksi dan dukungan para pemimpin dunia seperti yang sudah dirangkum Infobanknews, Senin (15/7).
Albania
Perdana Menteri Albania Edi Rama mengatakan di platform media sosial X bahwa “menyedihkan” menyaksikan Trump ditembak saat berbicara di rapat umum dan mendengar seorang peserta tewas.
“Ini adalah tragedi bagi dunia demokrasi,” katanya.
Australia
Perdana Menteri Anthony Albanese menggambarkan penembakan itu sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan dan mengkonfrontasi. Ia menyatakan kelegaannya karena Trump selamat.
“Tidak ada tempat untuk kekerasan dalam proses demokrasi,” tegasnya.
Baca juga : Terungkap Identitas Pelaku Penembakan Donald Trump, Anggota Republikan?
Brazil
Presiden Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan penembakan itu harus dikutuk keras oleh semua pembela demokrasi dan dialog politik.
“Apa yang kami lihat hari ini tidak dapat diterima,” jelasnya.
Canada
Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan dia muak dengan penembakan itu.
“Hal ini tidak dapat dilebih-lebihkan – kekerasan politik tidak dapat diterima. Pikiran saya tertuju pada mantan Presiden Trump, mereka yang hadir dalam acara tersebut, dan seluruh warga Amerika,” tulisnya.
Chili
Presiden Gabriel Boric mengecam dengan keras yang tidak memenuhi syarat atas penembakan tersebut.
“Kekerasan adalah ancaman bagi demokrasi dan melemahkan kehidupan kita bersama. Kita semua harus menolaknya,” kata Boric.
Cina
Presiden Tiongkok Xi Jinping melalui juru bicaranya menyatakan belas kasih dan simpatinya kepada Trump setelah upaya pembunuhan tersebut.
“Tiongkok memantau dengan cermat situasi seputar penembakan mantan Presiden Donald Trump,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Selain Donald Trump, Berikut Daftar Presiden AS jadi Target Kelam Pembunuhan
El Salvador
Istana kepresidenan El Salvador mengatakan Presiden Nayib Bukele mengutuk “upaya pembunuhan” tersebut.
“Tidak ada tempat bagi kekerasan dalam demokrasi,” kata kantor Presiden dalam siaran pers yang diposting di X.
Chili
Presiden Gabriel Boric menyatakan kecamannya yang tidak memenuhi syarat atas penembakan tersebut.
“Kekerasan adalah ancaman bagi demokrasi dan melemahkan kehidupan kita bersama. Kita semua harus menolaknya,” kata Boric.
Perancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron mendoakan Donald Trump mendapatkan pemulihan yang cepat, dan menyebut upaya pembunuhan terhadap mantan presiden AS itu sebagai “tragedi”.
“Ini adalah tragedi bagi demokrasi kita. Prancis juga merasakan keterkejutan dan kemarahan rakyat Amerika,” kata Macron di platform media sosial X.
India
Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa dirinya sangat prihatin dengan serangan terhadap koleganya tersebut.
“Mengutuk keras kejadian tersebut. Kekerasan tidak memiliki tempat dalam politik dan demokrasi. Doakan dia cepat sembuh. Pikiran dan doa kami bersama keluarga korban, mereka yang terluka, dan rakyat Amerika,” tegasnya.
Irak
Masrour Barzani, perdana menteri wilayah Kurdistan di Irak, mengutuk serangan tersebut dan mengatakan bahwa dirinya turut berduka cita terhadap para korban tindakan terorisme yang tidak masuk akal ini.
Israel
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dia dan istrinya Sara terkejut dengan serangan terhadap Presiden Trump.
Dia menambahkan pada X, “Kami berdoa untuk keselamatannya dan pemulihan yang cepat.”
Italia
Perdana Menteri Giorgia Meloni mengatakan dia mengikuti dengan kekhawatiran kabar terbaru dari Pennsylvania dan berharap Trump segera pulih. (*)
Editor : Galih Pratama