Bali – Kawasan visioner Nuanu dijadwalkan resmi dibuka untuk umum pada Juli 2024 mendatang. Wilayah yang memadukan seni, budaya, inovasi, dan aspek sosial ini menargetkan 5 juta pengunjung di tahun depan. Nuanu diharapkan mampu menjadi destinasi wajib bagi pelancong yang mencari pengalaman berbeda di Bali.
Berlokasi di area tepian pantai di Tabanan, Bali, Nuanu menjadi wujud hasil inovasi, kolaborasi, dan perubahan global. Wilayah kreatif ini dikembangkan di atas lahan sebeluas 44 hektar dan digagas sebagai wadah bagi komunitas dinamis di mana para creator, pemimpin, dan pembuat perubahan bertemu dan saling berkolaborasi untuk mendorong perubahan-perubahan positif.
Sebagai ekosistem terpadu, Nuanu menghadirkan ruang-ruang yang didedikasikan untuk sektor pendidikan, seni dan budaya, kesehatan, pengalaman, serta hunian terinspirasi alam. Pendiri Nuanu, Sergey Solonin menegaskan, Nuanu lebih dari sekadar destinasi wisata.
“Kami hadir untuk menciptakan ekosistem yang hidup, yang dirancang untuk mengilhami, menghubungkan, dan mendorong perubahan-perubahan positif. Kami sangat antusias untuk segera menunjukkan ke publik hasil dari empat tahun kontemplasi dan upaya kami dalam membangun wilayah kreatif ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa, 23 April 2024.
Baca juga: Dukung UMKM Pariwisata, SMF Genjot Program Pembiayaan Homestay
Nuanu akan dilengkapi Luna Beach Club dengan pemandangan Nyanyi Beach. Lalu ada Labyrinth Collective yang bisa menjadi wadah para seniman dari berbagai disiplin untuk merasakan perjalanan transformasional dan eksplorasi kedalaman kreativitas. Labyrinth Collective terdiri dari studio kreatif, galeri seni, pusat retret seniman, dan ruang serbaguna.
Selanjuty ada ProEd Global School, di mana pelajar dari segala usia dapat terlibat dalam lingkungan pendidikan yang dinamis yang berfokus pada pengembangan holistik yang mendorong keunggulan akademis, pembentukan karakter, dan kesadaran global.
Di Kawasan ini juga ada Menara Bhuma, hasil rancangan arsitek Prancis Arthur Mamou-Mani yang dibangun menggunakan kayu daur ulang dari jembatan kolonial tua serta eksterior dari rotan. Lalu, ada pula Eco Path, sebuah simbiosis seni dan alam yang menawarkan pengalaman audiovisual futuristik yang berlokasi di jantung Nuanu.
Baca juga: Sandiaga Optimis Kenaikan PPN 12 Persen Tak Berdampak ke Pariwisata RI
Sementara, kompleks kesehatan sosial dan kebugaran yang dinamakan Harmony juga tersedia. Pengunjung juga dapat merasakan pengalaman menginap di OSHOM Boutique Hotel dan menikmati Taman Terra untuk relaksasi dengan suasana kearifan lokal Bali.
Nuanu juga akan menjadi tuan rumah beberapa festival internasional. Sebut saja Festival Suara, yang akan digelar tiga hari pada 26-28 Juli 2024 mendatang. Lalu ada Coinfest, festival Web3 tahunan pada Agustus 2024. (*) Ari Astriawan